Thursday, February 23, 2017

NHW#5 : Belajar Cara Belajar Bunda Familia Kreativa


Sejak awal melahirkan Sinnai (anak kami yang pertama) saya dan suami memang sudah punya cita-cita untuk membesarkannya dalam lingkungan keluarga inti yang kental, sebisa mungkin pada usia perkembangan dasar anak-anak berada dalam lingkungan keluarga tanpa kami masukkan ke Taman Bermain dan atau Taman Kanak-Kanak, jadi didikan awalnya harus di dalam keluarga. Begitupun berlaku untuk adik-adiknya. Awalnya memang ada sedikit keraguan apakah kami akan bisa mendidik anak- anak sendiri, minimal hingga ia siap masuk sekolah dasar. Tetapi setelah survei sana sini dan mendapat cukup banyak insight dan support. Kenapa tidak? Akhirnya kami memutuskan untuk menjalankan Homeschooling untuk anak pertama kami dan Homeeducation untuk adik-adiknya.

Alhamdulillah dengan mengikuti program matrikulasi ibu professional ini, langkah yang saya ambil semakin mantap. Komunitas ini bisa menjadi wadah ibu-ibu terutama saya untuk terus belajar bertumbuh dan berkembang.

Saat menyusun kurikulum belajar, saya dan suami tentunya berusaha untuk mengikuti kebutuhan anak sesuai usianya, apalagi kami akan membersamai anak-anak sesuai dengan fitrah dan bakatnya, terutama untuk mengeluarkan potensi yang ada dalam diri mereka. InsyAllah saya dan suami akan berusaha memfasilitasi anak-anak kami sesuai minatnya, misalnya sains, bahasa, beladiri, musik, seni, memanah, crafting, dan lain sebagainya. Namun selain hal itu ada prioritas utama yang menurut kami penting dan akan menjadi PR setiap saat yaitu mengajarkan Adab

Dengan mengajarkan adab-adab dalam kehidupan sehari-hari InsyAllah akan dapat membentuk karakter yang baik dan shalih sesuai Al Quran dan Sunnah.

Sinnai 7 tahun
  • Di usia 7 tahun Sinnai sudah mulai dibekali dengan pendidikan agama yang lebih sistematis dan komperhensif, pelan-pelan dan terus menerus secara konsisten.
  • Mendisiplinkan waktu membaca dan sudah dapat dimintai komitmen.
  • Adab yang dipelajari saat ini :
    1. Adab kepada orang tua.
    2. Adab berteman.
    3. Adab tidur - bangun tidur.
    4. Adab sebelum dan sesudah makan.
    5. Adab di kamar mandi.
    6. Adab bertamu.
    7. Adab memelihara lingkungan (buang sampah, dll).
    8. Adab di tempat umum (RS, taman, tempat makan, dll).
    9. Adab menghargai waktu.
    10. Adab berbicara baik (jujur, santun).
    11. Adab menutup aurat.
Tentunya belajar tidak cukup sekali perlu pengulangan dan terus menerus, indikator keberhasilan yang kami terapkan pada Sinnai adalah ia dapat mengaplikasikan minimal 6 adab dari 11 yang diberikan, syukur Alhamdulillah jika bisa semua tercapai.

Salma usia 3 tahun dan Syams 1 tahun  
Sama halnya dengan kakaknya, hal yang utama kami ajarkan adalah agama dan adab terutama di usia yang masih kecil. Adik-adik Sinnai ini masih sangat perlu selalu diberitahu mengenai adab ketika bermain dan bersosialisai dalam segala bentuknya.

Untuk anak-anak itulah poin utama yang akan saya berikan terlepas dari aktivitas lainnya yang biasanya akan saya simpan dan dokumentasikan sebagai portofolio anak, baik tersimpan secara hardcopy maupun soft copy.

Kemudian kembali ke diri saya, lalu bagaimana desain pembelajaran yang saya banget?
Bagi saya lebih mudah membuat dan menyusun kurikulum untuk anak,  bahkan saya bisa sangat semangat untuk membuat hingga mendokumentasikannya. Namun untuk desain pembelajaran saya pribadi biasanya agak sulit, terutama saat proses aplikasinya yang cenderung kurang konsisten, untuk itu saya membuat desain pembelajaran untuk diri sendiri sebagai berikut :
  • Terus menjadi ibu pembelajar dengan mencari ilmu baik secara offline maupun online terutama ilmu yang berkaitan yang ingin dipelajari, yaitu ilmu parenting dan penulisan buku anak.
  • Berusaha untuk berkomitmen mempelajari dan melaksanakan hal-hal yang sudah direncanakan.
  • Biasanya ilmu yang saya dapat akan menempel diingatan jika diceritakan kembali, nah yang setia mendengarkan adalah suami, selain itu ia bisa sekaligus diajak berdiskusi tentang apa yang sudah saya pelajari.
  • Memohon pertolongan Allah agar bisa mempraktikkan ilmu yang sudah didapat.
  • Mengevaluasi plus minus hal-hal yang sudah dilakukan.
  • Berusaha memperbaiki jika memang belum sesuai pencapaian.

Kira-kira seperti itu desain pembelajaran ala saya. Masih sangat sederhana namun semoga bisa tercapai optimal dan konsisten. 

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...