Thursday, April 28, 2011

Obat Tradisional Untuk Baby

Ibu -ibu, mama, bunda, umi, mamih ini dia dapet info dari Mbak Julia di Tanjung Redeb Kaltim (multiply ID Rogiviab) Thanks yah Mbak! 
Kalau Sinnai sakit sih suka di coba dulu pake obat obat tradisional ini, Alhamdulillah Hasilnya Muantab. Selamat mencoba :)

* Penurun Panas, Batuk, dan Pilek

Parut bawang merah, tambahkan minyak telon, lalu balurkan pada punggung sampai bagian pantat sambil   sedikit diurut. Juga pusar dan ubun-ubun. Untuk ramuan minum: air kelapa satu cangkir ditambah 1 sendok teh madu, aduk, lalu kukus. Setelah dingin, berikan pada anak sebanyak 3 sendok teh setiap 2 jam sekali. Ramuan ini diberikan untuk bayi 8 bulan ke atas. Bila usia anak di bawah 8 bulan, cukup dengan pemberian ASI atau ibunya yang minum ramuan tersebut.

Pada anak yang agak besar, gunakan ramuan minum berupa air kunyit dan madu. Setengah sampai satu ruas jari kunyit yang sudah bersih dibakar, dikerik kulitnya, diparut, lalu diberi air matang 1/2 cangkir, peras, kemudian diendapkan. Campur bagian air kunyit yang tanpa endapan dengan kocokan 1 butir kuning telur dan 1 sendok makan madu, kemudian disuapkan pada anak. Ramuan ini bisa untuk penurun panas seperti pada sakit cacar air, flu, atau apa saja.

* Perut kembung

Parut bawang merah dan tambahkan minyak telon. Kemudian tapelkan bawang yang sudah diparut tersebut di bagian pusar. Bisa juga, gunakan daun jarak pagar yang dihangatkan. Olesi dengan minyak kelapa, pilin-pilin, lalu tempelkan pada pusar si kecil.

* Diare

Sediakan 1/2 jari kunyit yang sudah bersih dibakar, dipotong-potong, 7 pucuk daun jambu biji, air 2 gelas, dan garam 1/4 sendok teh, rebus dengan api kecil. Minum airnya, 1 sendok teh satu jam sekali. Untuk mengusir gas, maka pusarnya ditapeli dengan parutan bawang merah yang sudah diberi minyak telon. Untuk anak yang sudah agak besar, boleh juga dengan mengunyah halus pucuk daun jambu klutuk yang sudah bersih ditambah garam lalu ditelan.

* Muntah-muntah

Muntah bisa disebabkan perut mual atau kembung. Sediakan 1/2 sendok teh ketumbar, 3 butir kapulaga, 5 butir adas hitam, dan air setengah gelas. Kemudian direbus. Setelah dingin, berikan ke anak sedikit-sedikit, sesering mungkin atau 2 jam sekali.
Boleh juga dibuatkan air beras kencur. Caranya, cuci 1 sendok makan beras dan direndam sebentar. Sangrai beras tersebut sampai berwarna kecokelatan, lalu ditumbuk halus bersama dengan 1 ruas jari kencur, 1 ruas jari kunyit, dan 1/4 sendok teh adas manis. Setelah itu diseduh dengan air panas, tambahkan gula merah, sedikit garam, dan asam jawa. Saring, lalu diminumkan pada anak agar tubuhnya hangat.

* Batuk

Sediakan air jeruk nipis 1 sendok makan ditambah madu 2 sendok makan dan air matang 2 sendok makan. Masukkan dalam cangkir dan kukus. Setelah agak dingin, minumkan pada anak sebanyak 1-2 sendok teh. Berikan sehari 5 kali.

* Batuk seratus hari

Sediakan umbi bidara upas sebesar 1/2 jempol yang sudah bersih, parut dan seduh dengan air panas, lalu aduk-aduk dan dinginkan. Saring dan tambahkan sedikit madu. Minum sampai habis. Buatlah ramuan ini 3 kali sehari. Bisa juga gunakan ramuan lidah buaya. Lidah buaya dikupas kulitnya dan ambil bagian dagingnya sebanyak dua jari, kemudian dicacah. Tambahkan air hangat dan madu, lalu diminumkan pada anak 1-2 kali sehari.

* Batuk karena angin atau dahak susah keluar

Sediakan 1 butir bawang merah diparut, 1 ruas jari jahe diparut dan diperas airnya, 7 butir adas manis, 1 ruas jari kunyit diparut dan diperas airnya, 1 sendok makan air jeruk nipis, dan 1/2 gelas air. Masukkan semua bahan di cangkir, kemudian kukus dan setelah itu saring. Minum 3 kali sehari masing-masing 2 sendok teh.

Bisa juga dengan kencur di parut airnya di peras tambahkan garam sedikit berikan kepada bayi 1 sendok makan diminuk 3 x sehari InsyaAllah manjur.

* Batuk berlendir

Campurkan air jahe 1 sendok makan, air kunyit 1 sendok makan, bawang putih 1 siung diparut, air jeruk nipis 1 sendok makan, madu 1 sendok makan, dan 3 sendok makan air matang, kemudian dikukus. Diminumkan 3-4 kali sehari 2 sendok teh.

* Pilek

Siapkan bawang merah yang diparut, lalu tapelkan pada tulang leher ketujuh (bagian tengkuk) dan ubun-ubun anak setelah sebelumnya diolesi minyak kayu putih. Beri juga minuman yang hangat-hangat, seperti minuman beras kencur. Selain itu, jemur anak di bawah sinar matahari pagi sekitar jam 7 atau di bawah jam 9 pagi. Panaskan bagian dada seperempat jam dan kemudian punggung seperempat jam. Ini bisa dilakukan sambil jalan-jalan pagi.

* Mata bintitan

Ambil getah dari batang tanaman patikan kebo atau getah dari batang pohon meniran. Tempelkan sedikit pada kapas, lalu oleskan pada bagian bintitnya, sedikit saja, jangan sampai terkena mata.

* Mata merah

Taruh 3 lembar daun sirih yang sudah dicuci bersih pada wadah mangkok. Seduh dengan air panas. Setelah airnya dingin, minta anak untuk mengedip-ngedipkan matanya dalam air tersebut.

* Sariawan

Ambil sebuah tomat matang, seduh dengan air panas dan kupas kulitnya. Haluskan tomat tersebut dengan menggunakan sendok, saring dan tambahkan sedikit gula. Beri anak minumam sari tomat tersebut.

* Tak nafsu makan

Menurut Endah, hilangnya nafu makan dapat disebabkan cacingan atau hal lain seperti masuk angin. Cara mengatasinya, bersihkan 1 lembar daun jarak pagar, setelah itu hangatkan sebentar di atas tutup panci. Beri olesan minyak kelapa pada daun tersebut dan dipilin, kemudian tempelkan daun tersebut di atas pusar anak, yang sebelumnya sudah diolesi dengan minyak telon.

Bila usia anak sudah lebih dari setahun, coba berikan ramuan 1 telapak tangan daun pepaya, 1 ruas jari temu hitam/temu ireng, seruas jari tempe bosok (tempe kemarin), dan sedikit garam. Semua bahan ditumbuk halus, lalu peras pakai kain dan masukkan ke mulut anak. "Khasiat temu hitam untuk mengeluarkan cacing, sedangkan daun pepaya untuk menambah nafsu makannya, dan tempe bosok untuk stamina atau kekuatan tubuhnya.

Untuk menambah nafsu makan anak bisa juga dengan ramuan: 1 ruas jari temulawak, gula merah, air secukupnya, dan sedikit garam, kemudian rebus dan saring. Minumkan pada anak 1-2 sendok makan sehari

* Mimisan

Selembar daun sirih yang sudah dicuci bersih dipilin dan disumpalkan ke hidung anak. Untuk pengobatan dari dalam tubuh lakukan dengan ramuan: 1/2 jempol umbi bidara upas yang sudah bersih diparut dan diseduh dengan 1 cangkir air panas, kemudian disaring, dan setelah dingin diminumkan ke anak ditambah sedikit madu.

* Benjol karena benturan

Rendam 1 sendok makan beras. Tumbuk bersama kencur dan beri sedikit garam. Setelah halus, tempelkan ke bagian yang benjol.

Bisa juga diberi ramuan: bawang putih diparut dan diberi ramuan: bawang putih diparut dan diberi madu, setelah itu dioleskan ke bagian yang benjol.

* Keringat buntet

Sesering mungkin dibedaki tepung kanji.

* Congekan

Cuci bersih 3 lembar daun miana atau 7 lembar daun samiloto segar atau lengkuas merah muda, lalu tumbuk halus. Peras pakai kain bersih dan teteskan air perasannya ke telinga. Lakukan dua kali sehari, masing-masing 3 tetes.

* Panu

Dua jari langkuas merah diparut dan diberi sedikit cuka, oles-oleskan pagi dan sore atau malam hari pada bagian tubuh yang berpanu tersebut.

* Koreng atau borok kepala

Batang brotowali dipotong-potong sebanyak 5 jari. Rebus dengan sedikit air, oleskan pada bagian kepala.

Bisa juga diberi ramuan: daun brotowali, parutan kunyit dan sedikit garam ditumbuk halus. Oleskan ke kepala. Boleh juga hanya dengan kunyit saja.

* Sakit gigi

Bawang putih diparut, ditambah sedikit garam, kemudian sumpal ke gigi yang sakit karena berlubang.

* Digigit nyamuk

Hilangkan bekas gigitannya dengan tanaman sambiloto yang diremas-remas dan dioleskan ke bagian bekas gigitan tersebut. Kalau tak ada sambiloto bisa digunakan minyak sereh.

* Asma

Sepuluh siung bawang putih diparut, ditambah madu 1 gelas, kemudian dikukus. Berikan pada anak sebanyak 1 sendok teh, dua kali sehari. Bisa juga, 10 siung bawang putih diparut, 1 ons gula batu, direbus bersama 1 gelas air.

* Luka-luka berdarah

Cuci bersih daun jambu biji atau daun bandotan, kemudian remas-remas. Tapelkan pada luka tersebut. Darah akan berhenti segera.

* Keracunan

Minum air kelapa hijau muda 3 kali sehari 1/4 gelas.

* Biduran atau kaligata

Balurkan tubuh dengan minyak telon, minyak kayu putih atau minyak tawon. Untuk ramuan minum: 1 jari temulawak dipotong-potong, beri sedikit gula merah, dan garam direbus dengan 1 gelas air. Saring dan bila sudah dingin diminumkan 3 kali sehari 1/4 gelas.


Semoga bermanfaat

Monday, April 25, 2011

Ketika Sinnai Mulai Berjalan

Beberapa bulan yang lalu, Sinnai baru mulai merangkak, lalu mencoba berdiri dan berjalan sambil berpegangan pada benda disekitarnya. Jika melihat Ayah-Bundanya ia akan mengulurkan tangannya dan meminta untuk menjadi tumpuan berjalan. Sesekali berdiri sendiri dengan terhuyung huyung, terkadang sambil berdiri Sinnai berjoget mengikuti irama musik dan kini Sinnai mulai bisa melangkahkan kaki tanpa bantuan, perlahan-lahan meskipun cara berjalannya masih kaku bahkan terkadang duduk lagi dan tidak meneruskan berjalannya, mmm... kadang aku takut Sinnai telat berjalan.

Alhamdulillah itu hanya ketakutan sesaatku, dari hasil share dengan kakak iparku dan hasil baca-baca ternyata beberapa bayi mungkin agak terlambat berjalan dan aku gak perlu khawatir karena cepat lambatnya bayi berjalan bukan indikator kecerdasaannya. Jika usia hampir 2 tahun dan belum mampu berjalan, mungkin aku perlu waspada dan harus konsultasi ke dokter.

Dari hasil pencarian informasi mengenai proses melatih anak berjalan aku menemukan artikel tentang peran orang tua. Artkel tersebut menyebutkan bahwa jangan sekali-kali memaksakan anak untuk segera bisa berjalan seperti bayi-bayi lainnya, beberapa ahli menyatakan, bayi akan berjalan jika ia sudah siap. Meski demikian, bayi membutuhkan dukungan kita sebagai orang tua untuk menguasai keterampilan berjalan.

  • Berikan dukungan dari belakang ketika si kecil meletakan tangannya di lantai dan mencoba untuk berdiri. Atau mungkin letakan mainan agak jauh dari jangkauan agar ia berusaha untuk mengambilnya.
  • Berikan contoh jika ia menangis karena tidak tahu cara duduk setelah ia berhsil berdiri. Jangan langsung menggendongnya, perlihatkan cara menekuk lutut sehingga ia bisa duduk tanpa berguling.
  • Berdiri atau berlutut di depan si kecil sehingga ia bisa memegang tangan kita dan berjalan ke arah kita.
  • Sediakan kotak setinggi pinggang anak atau benda lainnya yang aman sehingga ia bisa mendorong dan berpegangan untuk mencapai keseimbangan.
  • Hindari penggunaan baby walker. Alat ini bisa mengganggu perkembangan otot kaki bagian atas.

Tips
  • Saat bayi sedang latihan berjalan, pastikan kita telah menyiapkan lingkungan yang aman dan empuk untuk berlatih
  • Lebih baik belajar berjalan tanpa sepatu. jari-jari kakinya akan terlatih sehinga lebih berkoordinasi.

Sunday, April 17, 2011

Mengajarkan Sopan Santun Sejak Dini

Wah udah lama banget ga nulis di blog ini, saatnya meramaikan kembali :) sudah terlalu lama tertidur, nih apalagi semenjak anakku yang ganteng Sinnai lahir ke dunia ini, 80% aktivitas saya tertuju untuk menemani Sinnai, tumbuh dan berkembang menjadi anak yang sholeh, cerdas dan pintar... Amin :).

Mmmm .... ngomong-ngomong soal anak pintar pastinya setiap orang tua mendambakan hal ini. Tapi jangan salah, disamping kecerdasan anak ada hal yang ga kalah penting yaitu tata krama, ini merupakan keterampilan yang harus diajarkan kepada anak sedari kecil, sebab keterampilan ini tidak dimiliki sejak dilahirkan.

Sering saya perhatikan disekitar lingkungan rumah, ada beberapa anak anak usia balita yang tingkah lakunya tidak santun, berbicara kasar, mau sesuatu asal ambil saja tanpa permisi dan banyak hal lain yang membuat saya berfikir harus mendidik Sinnai super intensif soal tata krama ini.

Nah, kemarin saya nemu artikel tentang tata krama di buku baby guide terbitan salah satu produsen susu formula, di buku itu disebutkan ada empat hal yang perlu di ajarkan kepada anak mengenai kesopanan yaitu :

1. Ajarkan anak bertata krama di meja makan
Sejak usia 3 tahun, anak sudah bisa menggunakan sendok dan garpu. Ia pun mampu duduk tenang di meja makan selam 15-20 menit dan mengelap mukanya dengan serbet. Kita bisa melatih keterampilan ini dengan menawarkan si kecil makanan. Berikan porsi makanan yang kecil dan gunakan piring yang tidak mudah pecah. biarkan ia menggunakan peralatan makan. Ingatkan agar tidak membuang atau memuntahkan makanan di lantai. Kita juga bisa mengatakan tidak boleh dibuang di lantai.

2. Ajarkan anak mengucapkan kata "Silahkan" dan "Terimakasih"
Sejak usia 18 bulan, si kecil sudah mengucapkan "terimakasih” meskipun ia belum memahami maksudnya, namun menginjak usia 2,5 thn, ia bisa menghubungkan kata-kata tersebut dengan konsep.
Misalnya : anak-anak kerap mogok atau lupa mengucapkan kedua frasa ini. Jika ini yang terjadi pada anak kita, ingatkan ia dengan lemah lembut. "Ayo bilang apa setelah diberi coklat?”

3. Ajarkan anak untuk berbagi
Sekitar usia 2 tahun, anak-anak mulai mengerti konsep berbagi dan bergiliran, tetapi ia sering tidak menyukai perilaku ini. Untuk mengembangkan sikap ini, dorong anak untuk berbagi dengan teman-teman bermainnya, misalnya dengan memberikan dua jenis mainan serupa, bujuk ia untuk menawarkan salah satunya kepada temannya.

4. Ajarkan untuk minta maaf
Empati sudah dipahami anak sejak masa balita. Namun ia belum benar-benar mengerti ketika ia harus meminta maaf kepada orang lain. Pada usia 2,5-3 tahun, ia mengerti konsep meminta maaf tetapi masih sebatas di lingkungan bermainnnya.

Tata krama dasar ini bisa dilatih saat anak melakukan hal buruk kepada temannya misalnya ia merebut mainan atau memukul temannya. Saat melihatnya, sampaikan teguran anda dengan empati. "Adik kalau sedang bermain tidak boleh memukul. Dipukul itu sakit loh" lalu dorong anak untuk meminta maaf dengan mengatakan "karena kita sudah menyakiti, kita harus meminta maaf".

Itu keempat poin sederhana gimana cara kita mengajarkan tata krama kepada anak sedari dini... dan sepertinya ini wajib dipraktekin nih :)
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...