Thursday, February 23, 2017

NHW#5 : Belajar Cara Belajar Bunda Familia Kreativa


Sejak awal melahirkan Sinnai (anak kami yang pertama) saya dan suami memang sudah punya cita-cita untuk membesarkannya dalam lingkungan keluarga inti yang kental, sebisa mungkin pada usia perkembangan dasar anak-anak berada dalam lingkungan keluarga tanpa kami masukkan ke Taman Bermain dan atau Taman Kanak-Kanak, jadi didikan awalnya harus di dalam keluarga. Begitupun berlaku untuk adik-adiknya. Awalnya memang ada sedikit keraguan apakah kami akan bisa mendidik anak- anak sendiri, minimal hingga ia siap masuk sekolah dasar. Tetapi setelah survei sana sini dan mendapat cukup banyak insight dan support. Kenapa tidak? Akhirnya kami memutuskan untuk menjalankan Homeschooling untuk anak pertama kami dan Homeeducation untuk adik-adiknya.

Alhamdulillah dengan mengikuti program matrikulasi ibu professional ini, langkah yang saya ambil semakin mantap. Komunitas ini bisa menjadi wadah ibu-ibu terutama saya untuk terus belajar bertumbuh dan berkembang.

Saat menyusun kurikulum belajar, saya dan suami tentunya berusaha untuk mengikuti kebutuhan anak sesuai usianya, apalagi kami akan membersamai anak-anak sesuai dengan fitrah dan bakatnya, terutama untuk mengeluarkan potensi yang ada dalam diri mereka. InsyAllah saya dan suami akan berusaha memfasilitasi anak-anak kami sesuai minatnya, misalnya sains, bahasa, beladiri, musik, seni, memanah, crafting, dan lain sebagainya. Namun selain hal itu ada prioritas utama yang menurut kami penting dan akan menjadi PR setiap saat yaitu mengajarkan Adab

Dengan mengajarkan adab-adab dalam kehidupan sehari-hari InsyAllah akan dapat membentuk karakter yang baik dan shalih sesuai Al Quran dan Sunnah.

Sinnai 7 tahun
  • Di usia 7 tahun Sinnai sudah mulai dibekali dengan pendidikan agama yang lebih sistematis dan komperhensif, pelan-pelan dan terus menerus secara konsisten.
  • Mendisiplinkan waktu membaca dan sudah dapat dimintai komitmen.
  • Adab yang dipelajari saat ini :
    1. Adab kepada orang tua.
    2. Adab berteman.
    3. Adab tidur - bangun tidur.
    4. Adab sebelum dan sesudah makan.
    5. Adab di kamar mandi.
    6. Adab bertamu.
    7. Adab memelihara lingkungan (buang sampah, dll).
    8. Adab di tempat umum (RS, taman, tempat makan, dll).
    9. Adab menghargai waktu.
    10. Adab berbicara baik (jujur, santun).
    11. Adab menutup aurat.
Tentunya belajar tidak cukup sekali perlu pengulangan dan terus menerus, indikator keberhasilan yang kami terapkan pada Sinnai adalah ia dapat mengaplikasikan minimal 6 adab dari 11 yang diberikan, syukur Alhamdulillah jika bisa semua tercapai.

Salma usia 3 tahun dan Syams 1 tahun  
Sama halnya dengan kakaknya, hal yang utama kami ajarkan adalah agama dan adab terutama di usia yang masih kecil. Adik-adik Sinnai ini masih sangat perlu selalu diberitahu mengenai adab ketika bermain dan bersosialisai dalam segala bentuknya.

Untuk anak-anak itulah poin utama yang akan saya berikan terlepas dari aktivitas lainnya yang biasanya akan saya simpan dan dokumentasikan sebagai portofolio anak, baik tersimpan secara hardcopy maupun soft copy.

Kemudian kembali ke diri saya, lalu bagaimana desain pembelajaran yang saya banget?
Bagi saya lebih mudah membuat dan menyusun kurikulum untuk anak,  bahkan saya bisa sangat semangat untuk membuat hingga mendokumentasikannya. Namun untuk desain pembelajaran saya pribadi biasanya agak sulit, terutama saat proses aplikasinya yang cenderung kurang konsisten, untuk itu saya membuat desain pembelajaran untuk diri sendiri sebagai berikut :
  • Terus menjadi ibu pembelajar dengan mencari ilmu baik secara offline maupun online terutama ilmu yang berkaitan yang ingin dipelajari, yaitu ilmu parenting dan penulisan buku anak.
  • Berusaha untuk berkomitmen mempelajari dan melaksanakan hal-hal yang sudah direncanakan.
  • Biasanya ilmu yang saya dapat akan menempel diingatan jika diceritakan kembali, nah yang setia mendengarkan adalah suami, selain itu ia bisa sekaligus diajak berdiskusi tentang apa yang sudah saya pelajari.
  • Memohon pertolongan Allah agar bisa mempraktikkan ilmu yang sudah didapat.
  • Mengevaluasi plus minus hal-hal yang sudah dilakukan.
  • Berusaha memperbaiki jika memang belum sesuai pencapaian.

Kira-kira seperti itu desain pembelajaran ala saya. Masih sangat sederhana namun semoga bisa tercapai optimal dan konsisten. 

#DIY:TieDye - TissuePaper


Hari ini Bunda dan Kakak Salma mencoba sesuatu yang baru, yakni bermain warna dengan teknik tie dye. Sebelumnya Bunda tidak tahu makhluk seperti apakah tie dye itu, namun berkat beberapa postingan yang beredar di timeline FB tentang workshop membuat kaos tie dye dll, membuat Bunda tambah penasaran yang akhirnya berujung cari-cari informasi di internet dan alhamdulillah ketemu jawabannya.

Jadi, Tie Dye itu teknik ikat celup yang dilakukan pada media kain atau kaos, bisa dilakukan  untuk anak-anak dan orang dewasa segala usia. Pola ikatannya bisa dengan berbagai gaya bisa spiral, kotak atau hanya garis biasa atau bahkan ikatan asal hehehe...

Nah, karena Bunda masih pemula, jadi latihan dulu menggunakan media tisu saja ya.


Bahan dan alat yang di gunakan adalah :
- Tisu
- Karet
- Pewarna makanan
- Tempat untuk pewarna




















Cara membuat:

Lipatlah tisu menjadi bentuk segi tiga dan persegi (dilipat hingga 4x lipatan) ikatkan karet di setiap ujung-ujungnya, lalu mulailah mencelup bisa langsung atau menggunakan kuas (warna bisa dikombinasikan sesuai selera) setelah dicelup, jemur tisu hingga kering. Setelah itu buka ikatannya... Hasilnya tisu akan memiliki pola warna yang menarik...

Keren kaan...







Sensory Bin : Mencari Harta Karun


Akhir-akhir ini Kakak Salma sering nyanyikan lagu finger family, Bunda arahkan lagu tersebut dengan menggati nama-nama yang ada dirumah, supaya lebih seru dan terasa dekat.
Kali ini Bunda buatkan games mencari harta karun keluarga didalam tumpukan biji-biji kerang dalam wadah, apa saja ya yang harus disiapkan?

Bahan dan Alat :
1. foto anggota keluarga yang di print di kertas A4
2. infraboard/ kardus
3. beberapa foto anggota keluarga ukuran 3x4
4. plastik untuk menyangga foto
5. double tape atau isolasi
6. gunting

Cara membuatnya :
1. Print di kertas A4 foto anggota keluarga beserta namanya,
2. Tempel foto keluarga tersebut di infraboard atau kardus, sehingga menjadi papan foto keluarga
3. Pasangkan plastik penyagga di masing-masing foto pada papan foto keluarga tersebut
4. Siapkan foto kecil-kecil didalam wadah
5. Taburkan biji-biji kerang sampai menutupi foto-foto anggota keluarga.
6. Mulailah bermain

cara bermain :
Kakak Salma mencari foto yang tertimbun oleh biji-biji kerang dan cocokan foto yang di temukan dengan foto yang ada di dalam papan tersebut.
kumpulkan foto sebanyak -banyaknya dan simpan pada plastik penyangganya
lakukan berulang -ulang dan nikmati keseruan gamesnya :)


Manfaat aktivitas ini :
1. Mengembangkan kemampuan kognitifnya.
2. Koordinasi mata dan tangan.
3. Melatih motorik halus
4. Mengenal dan menghafal nama serta wajah anggota keluarga.
5. Mengasah daya ingat si kecil.
6. Bermain sensory dengan biji-biji kerang
Seruuu loh mencari harta karun versi Kakak Salma :)





Friday, February 17, 2017

Komik Sinnai : Sekolah



#NHW4 : Mendidik dengan Kekuatan Fitrah



Bismillahirrahmanirrahiim

Alhamdulillah masuk minggu ke 4 di kelas matrikulasi IIP dan mencoba untuk tetap menyimak materi yang sepertinya semakin berat dan bikin mikir. Namun, sepertinya inilah cara yang efektif untuk belajar karena saya diingatkan selalu untuk bersungguh-sungguh menjalani apa yang sudah dicatat.

a. Mari kita lihat kembali Nice Homework #1, apakah sampai hari ini Anda tetap memilih jurusan ilmu tersebut di Universitas Kehidupan ini? Atau setelah merenung beberapa minggu ini, Anda ingin mengubah jurusan ilmu yang akan dikuasai?

Ya, saya masih berusaha untuk fokus pada kedua ilmu yang sudah saya pilih untuk dipelajari dengan baik yaitu:
  1. Mempelajari ilmu parenting.
  2. Menekuni ilmu tentang proses menulis buku anak, serta belajar agar bisa mengelolanya menjadi sebuah bisnis.
Saat merenung sebetulnya banyak ilmu lain yang ingin saya pelajari dan dalami, namun tetap saya merasa untuk saat ini ilmu parenting yang paling prioritas untuk segera dipahami mengingat saya sebagai ibu adalah madrasah pertama bagi anak-anak.

b.  Mari kita lihat Nice Homework #2,  sudahkah kita belajar konsisten untuk mengisi checklist harian kita? Checklist ini sebagai sarana kita untuk senantiasa terpicu “memantaskan diri” setiap saat. Latih dengan keras diri Anda, agar lingkungan sekitar menjadi lunak terhadap diri kita.

Mengenai checklist yang sudah dibuat saya mengakui belum dijalani dengan sungguh-sungguh terutama  untuk diri sendiri, namun untuk anak dan suami saya selalu berusaha konsisten dan memenuhinya.

c. Baca dan renungkan kembali  Nice Homework #3, apakah sudah terbayang apa kira-kira maksud Allah menciptakan kita di muka bumi ini? Kalau sudah, maka tetapkan bidang yang  akan kita kuasai, sehingga peran hidupAanda akan makin terlihat.

InsyaAllah mencoba meraba apa yang Allah maksud, ketika kita diciptakan ke bumi ini,  selain yang sudah tertera dalam Al quran : “Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan untuk menyembah-Ku.” (Adz-Dzariyat: 56)

Saya senang ketika bisa memberi, apapun bentuknya seperti materi belajar untuk anak ataupun workshop-workshop untuk anak dan para ibu dalam membuat alat ajar untuk anak, walaupun tidak ada latar belakang di dunia pendidikan secara formal, namun ini menjadi ketertarikan tersendiri terutama dunia pendidikan anak, maka dari itu bidang pendidikan anaklah yang paling ingin saya dalami selain itu, hal ini juga erat hubungannya dengan fokus ilmu yang sedang dipelajari di NHW 1.

Dari pemaparan tersebut maka misi hidup saya tidak jauh–jauh yaitu: Bermafaat untuk semesta sesuai yang Allah Ridhoi

Untuk menunjangnya, maka bidang yang harus saya kuasai adalah:
Pendidikan anak berbasis fitrah, kreativitas anak juga tahapan menjadi ibu profesional: Bunda sayang, Bunda cekatan, Bunda produktif dan Bunda shaleha.

Peran : menjadi inspirator minimal untuk keluarga kecil

c. Setelah menemukan 3 hal tersebut,  susunlah ilmu-ilmu apa saja yang diperlukan untuk menjalankan misi hidup tersebut.

1. Pendidikan anak berbasis fitrah.

2. Bunda Sayang : Ilmu-ilmu seputar pengasuhan anak.

3. Bunda Cekatan : Ilmu-ilmu seputar manajemen pengelolaan diri dan rumah tangga.

4. Bunda Produktif : Ilmu-ilmu seputar minat dan bakat, kemandirian finansial dll.

5. Bunda Shaleha : Ilmu tentang berbagi manfaat kepada banyak orang.

d. Tetapkan Milestone untuk memandu setiap perjalanan anda menjalankan Misi Hidup

KM 0 – KM 1 (tahun 1) : Menguasai Ilmu seputar Bunda Sayang dan pendidikan anak berbasis fitrah

KM 1 – KM 2 (tahun 2) : Menguasai Ilmu seputar Bunda Cekatan

KM 2 – KM 3 (tahun 3) : Menguasai Ilmu seputar Bunda Produktif

KM 3 – KM 4 (tahun 4) : Menguasai Ilmu seputar Bunda Shaleha.

e. Koreksi kembali checklist anda di NHW#2, apakah sudah anda masukkan waktu-waktu untuk mempelajari ilmu-ilmu tersebut di atas. Kalau belum segera ubah dan cantumkan.

Ya sudah.

f. Lakukan, lakukan, lakukan, lakukan
Bismillah, Saya akan berdoa agar apa yang ingin dicapai dapat berjalan dengan lancar .


JUST DO IT!

Saturday, February 11, 2017

PRE ORDER - 3 Buku TERKA AKSARA, Karya Familia Kreativa

Assalamuálaikum Semesta...

Alhamdulillah, dalam waktu dekat ini Familia Kreativa akan kembali menerbitkan serial buku yang diperuntukkan khusus bagi anak-anak Indonesia dengan judul TERKA AKSARA. Terka Aksara merupakan seri buku belajar mengenal huruf, angka dan kata untuk anak usia 4 - 8 tahun, yang terdiri dari berbagi macam variasi belajar dan worksheet yang bisa dikerjakan anak secara mandiri. Terka Aksara juga sangat sesuai bila digunakan untuk program pendidikan dasar baik di lembaga ataupun di rumah (home schooling).

Seri Terka Aksara terdiri dari 3 buku, yakni:
- MENGENAL HURUF
- MEMBACA KATA
- M3N63N4L 4N6K4

SPESIFIKASI BUKU :
Ukuran : 19 x 23 cm
Jumlah halaman : 84 Halaman
Jenis cetakan : Full Color
Jenis kertas : HVS 80 gram
Harga Normal : 60.000/ buku
Harga Pre-Order : 55.000/ buku (berlaku mulai 8 Februari - 13 Maret 2017)

Jadwal terbit di penulis (Familia Kreativa) : 13 Maret 2017
Jadwal terbit di Gramedia & toko buku lain : 20 Maret 2017

Informasi Pemesanan dan Reseller hubungi :
Devi Azhar : 08562094220 (SMS/ WA)


-  Seri buku Terka Aksara dapat dibeli terpisah.
-  Setiap pembelian SATU SET (3 buku) akan mendapat hadiah SATU buah kalender 2017 (selama periode Pre-Order dan selama persediaan masih ada).

























Friday, February 10, 2017

NHW #3 : Membangun Peradaban dari Dalam Rumah


Alhamdulillah, rasanya semakin seru mengikuti kelas matrikulasi Ibu Profesional, apalagi saat kebagian tugas membuat surat cinta untuk suami, hehehe... #jadinyinyirsendiri... bagi saya ini merupakan hal yang cukup sulit karena dari sekian banyak surat yang pernah saya tulis tidak ada satupun yang jadi untuk dikirim hehehe …. baiklah, sekarang saya mencoba untuk bisa merespon pertanyaan di NHW 3 ini. 

Jatuh cintalah kembali kepada suami anda, buatlah surat cinta yang menjadikan anda memiliki “alasan kuat” bahwa dia layak menjadi Ayah bagi anak-anak anda. Berikan kepadanya dan lihatlah respon dari suami.

Dear Ayah Yan yang keren,
Sebenarnya ini surat Bunda yang ditulis ke 101x, namun sepertinya hanya ini yang akan berhasil dikirim ke Ayah, itupun karena tugas NHW dari Bu Septi yang cukup memaksa Bunda hingga akhirnya surat ini InsyAllah bisa dibaca sama Ayah, hehe.
Bunda tak pandai berkata-kata romantis karena memang bukan tipe yang melow-swallow.. Bunda hanya mau ucapkan beribu-ribu terimakasih atas kasih sayang Ayah untuk Bunda dan anak-anak, selalu menguatkan Bunda untuk percaya diri dan mengambil pilihan untuk menjadi Ibu homeschooler, selalu mensupport untuk berkembang dan bertumbuh serta memantaskan diri menjadi pribadi yang baik sesuai agama Allah. 

Terimakasih juga untuk sikap tulus Ayah dan rasa simpati membatu keluarga Bunda yang kadang suka bikin terharuuuu...

Semoga Allah senantiasa memberikan kesehatan dan keberkahan untuk Ayah, dan doa bunda selalu, semoga kehidupan bersama ini bukan hanya didunia tetapi juga di surgaNya kelak. Amin 

Bandung, 10 Februari 2017,
yang tercinta, 
Bunda Sinnai, Salma dan Syams 

Respon Ayah : 

"Wow, luar biasa..." itu adalah kalimat pertama yang diungkapkan suami saya. dan ia berterimakasih pada Ibu Septi karena akhirnya saya mengirim surat untuknya. Hehehe...

Lihatlah anak-anak anda, tuliskan potensi kekuatan diri mereka masing-masing.

Syams,  1 tahun 3 bulan
Anak ketiga yang kami menjuluki "adik ganteng kalem",  Ya .. Adik Syams super kalem dan murah senyum. Potensi yang bisa dituliskan saat ini adalah Adik mulai menjunjukan perkembangan dari berbagai aspek... 

  • Adik sudah merespon jika di bacakan Al Quran, doa dan kalimat Lailahailallah (geleng-geleng kepala :)
  • Merespon jika Ayah Bunda dan Kakak-kakaknya bilang sayang. 
  • Sudah bisa diajak komunikasi sederhana jika dipanggil namanya.
  • Jika ada yang mau pergi, Adik menjulurkan tangan dan minta diangkat ingin ikut.
  • Mulai mengeksplorasi dan menyukai gambar yang ada di dalam buku dan mengoceh seperti sedang membaca.
  • Adik sudah mulai bisa bilang beberapa kata seperti "da (Bunda), Ma (Mas), A (kakak), Aya (Ayah). Apabila berhasil melakukan sesuatu seperti berdiri sendiri langsung tepuk tangan.
  • Sedang senang menggigit dan memasukan apapun kedalam mulut.

Salma, 2 tahun 9 bulan


Kakak Salma, merupakan anak kedua yang kerap menunjukkan sikap pemberani, mandiri, serta cerdas. Keinginannya kuat dan sangat dominan diantara Mas dan Adiknya. Terkadang Bunda suka takjub dibuatnya, padahal Bunda belum pernah mengajarkan hal yang membuat takjub itu. Kakak Salma menangkap dengan cepat apa yang Bunda ajarkan pada Mas-nya karena sering lihat Mas-nya belajar, seperti melafalkan huruf hijaiyah, alfabet, angka, warna, do'a-do'a dan surat-surat pendek walaupun belum sempurna. Inisiatif  Kakak Salma juga tinggi dan banyak hal selalu ingin dilakukannya sendiri, seperti mandi, makan dan memakai baju. Terlihat juga dia senang mengambil resiko dan cenderung cuek terhadap hasil dari resiko yang sudah diambilnya. Walaupun sedikit keras sama Adik Syams tapi Kakak Salma terlihat mampu momong Adik, dan selalu menujukan rasa sayangnya yang sangat romantis. 


Sinnai,  6 tahun 11 bulan


Mas Sinnai anak sulung yang selalu keren menurut Bunda, hatinya sangat lembut dan sensitif. Pada usia 4 tahun Mas Sinnai baru bisa bicara jelas, pada saat itu komunikasi yang efektif adalah dengan gambar, jadi kalau Mas Sinnai ingin sesuatu yang Bunda tidak paham, Mas Sinnai gambarkan keinginannya, sampai-sampai saat itu Bunda dan Ayah punya kamus bahasa sendiri untuk mengetahui bahasanya Mas Sinnai. 
Saat ini Bunda sangat fokus menyiapkan Mas Sinnai untuk menjalani Homeschooling (HS), perlu energi ekstra bagi Ayah dan Bunda mendidiknya mulai menyiapkan kurikulum dan bahan ajar yang menunjang, baik dengan membuat bahan ajar sendiri ataupun melihat berbagai referensi yang ada di dalam dan luar negeri.

Proses menjalani HS ini tidak membuat Bunda khawatir mengenai masalah sosialisasi Mas Sinnai dengan lingkungannya, karena dia sangat mudah berteman dan beradaptasi dengan lingkungannya, baik di tempat yang lama maupun tempat baru... Namun Mas Sinnai punya kelemahan saat berteman, yakni ia suka lupa nama teman barunya, tapi ketika ia sudah ingat, nama teman baru itu bisa diingat selamanya... Kebalikannya, teman-teman Mas Sinnai sangat mudah sekali menyebut dan menginggat namanya.

Cita-cita Mas Sinnai adalah ingin menjadi Dokter binatang (dokter hewan), hal ini sudah berjuta-juta kali diungkapkan ketika Mas Sinnai  mulai bisa bicara. Saat ini dia juga senang membaca buku-buku tentang binatang, menonton berbagai channel film dokumenter di dunia maya mengenai binatang, dan meneliti berbagai kehidupan binatang sekitar rumah (maklum kami hidup dekat sawah jadi banyak sekali bintang hehehe). 

Lihatlah diri Anda, silakan cari kekuatan potensi diri anda. kemudian tengok kembali anak dan suami, silakan baca kehendak Allah, memgapa anda dihadirkan di tengah-tengah keluarga seperti ini dengan bekal kekuatan potensi yg anda miliki.

Diri:
Potensi yang paling menonjol dalam diri saya --dan saya sadari, adalah komunikasi dan negosisasi. Potensi ini terlihat muncul ketika masa berorganisasi di bangku sekolah, saat itu saya sering menjadi tim negosiator ketika menghadapi seseorang, begitu pula ketika masa-masa bekerja, saya senang memperjuangkan suatu proyek dan memenangkannya. Semoga dengan belajar berkomunikasi dan bernegosiasi saat masa sekolah dan bekerja dulu, kedua hal ini bisa semakin saya terapkan dan kembangkan di dalam kehidupan saat ini. Ternyata hal yang cukup sulit saat ini adalah bernegosiasi dengan anak-anak ketika tantrum atau memiliki keinginan yang tidak masuk akal. Namun biasanya dengan komunikasi yang baik ditambah bumbu kesabaran, semoga akan selalu ada jalan keluarnya. Yang selalu saya usahakan adalah tetap belajar dan bertumbuh menjadi pribadi lebih baik yang Allah Ridhoi.

Saya bagi anak-anak:
Anak-anak sangat mendambakan rasa aman, nyaman, tenang dan kepercayaan dari Bundanya. Hal itu adalah keniscayaan agar anak dapat tumbuh berkembang sesuai dengan tahapan yang harus dilaluinya. Dengan proses belajar yang sedang dijalani, Insyaallah saya akan membersamai mereka dengan ilmu. Sehingga saya akan menjalankan peran sebagai istri dan juga ibu yang profesional, mendidik anak-anak yang Allah Ridhoi.

Saya bagi suami 
Beliau sosok yang tenang dan menenangkan, selalu mensupport dan penuh kasih sayang, senang berkarya dan selalu keren. Disini saya ada agar kami bisa saling mensupport, sehingga apa yang kami jalani bisa membuahkan karya-karya yang senantiasa bisa dinikmati banyak orang dan bermanfaat bagi semesta Alam. 

Lihat lingkungan dimana anda tinggal saat ini, tantangan apa saja yang ada di depan anda? adakah anda menangkap maksud Allah, mengapa keluarga anda dihadirkan disini?

Kami sekeluarga baru pindah ke tempat baru sekitar 5 bulan lalu. Di lingkungan yang baru ini, kami bertetangga kebanyakan dengan para ibu-ibu muda yang sebaya dengan saya dan suami. Alhamdulillah ditakdirkan pindah ke perumahan ini, selain mendekati kampus tempat suami mengajar, suasananya lebih nyaman dan kondusif jika dibandingkan dengan rumah yang lama. Satu hal yang membuat jatuh cinta pertama kali adalah karena letak mesjid yang berada di tengah-tengah komplek dapat membuat Mas Sinnai mudah untuk pergi sholat ataupun mengaji disana.

Saya pernah berkata pada suami bahwa di manapun kelak lami bertempat tinggal, saya akan mengadakan aktivitas 'spesial' untuk anak-anak di sekitar rumah, tujuannya sederhana yakni agar anak-anak kami bisa berlatih berkehidupan baik bersama teman-temannya serta bermain dan bersosialisi dengan lingkungan di manapun kami tinggal. Alhamdulillah, setelah satu bulan kami menempati rumah baru, atas izin Allah dan dengan bantuan seorang tetangga, aktivitas itu langsung dapat diwujudkan.
Aktivitas 'spesial' ini berupa
playdate yang awalnya hanya akan mengundang 5-10 anak ke rumah kami, namun ketika kami membuat poster pengumuman, ternyata ada lebih dari 30 anak yang berminat... Subhanallah... saya cukup terkejut saat itu, apalagi kapasitas rumah kami yang mungil tidak memungkinkan untuk mengakomodir jumlah sebanyak itu... Akhirnya saya meminjam Gedung Serba Guna yang terdapat di perumahan ini, Aalhamdulillah Pak RT memberikan izin dan dimulailah event playdate "AMENGAN" yang perdana pada bulan November 2016 lalu. Alhamdulillah sampai saat ini sudah terlaksana empat kali event "AMENGAN" dan Alhamdulillah kami sudah memiliki tim keren yang membuat acara ini bisa selalu terlaksana dengan lancar (terima kasih untuk Mba Fitri, Teh Nongki, Teh Muthia dan Teh Rani --dua nama terakhir ini merupakan peserta matrikulasi IIP juga), pada akhirnya kami semua berkomitmen, InsyAllah akan mengadakan playdate spesial "AMENGAN" setiap bulan. Bahkan sepekan sebelum acara "AMENGAN Edisi 4" Pak RW dan jajarannya menjadikan "AMENGAN" sebagai salah satu program kreativitas di RW kami, Alhamdulillah. 

Semoga saya dan Tim selalu sehat dan istiqomah mengadakan playdate bulanan untuk warga sekitar perumahan maupun diluar itu :) 

Tuesday, February 7, 2017

Friday, February 3, 2017

NHW #2 CHECKLIST INDIKATOR BUNDA 3S (Sinnai, Salma, Syams)


Alhamdulillah saat ini saya sudah memasuki pekan kedua di grup matrikulasi Ibu Profesional, sejauh ini saya masih bisa mengikuti materi dan insyaAllah selalu dapat pencerahan dari diskusi di dalam grup whatsApp, walaupun masih lebih sering menyimak daripada bertanya atau berinteraksi langsung karena saya rasa pertanyaan yang saya akan utarakan juga hampir sama. Pekan ini PR-nya adalah membuat checklist indikator sebagai individu, sebagai istri dan sebagai Ibu. 

Ada 5 hal yang menjadi panduan ketika membuat indikator atas pencapaian kita yaitu, bisa dirangkum dalam akronim SMART :

SPECIFIC (Unik/ detail)

MEASURABLE (Terukur, contoh: dalam 1 bulan, 4 kali sharing hasil belajar)

ACHIEVABLE (Bisa diraih, tidak terlalu susah dan tidak terlalu mudah)

REALISTIC (Berhubungan dengan kondisi kehidupan sehari-hari)

TIME-BOUND (Berikan batas waktu)

Dari 5 hal tersebut saya mencoba untuk merenung dan bertanya kepada suami juga mencari tahu apa yang anak-anak harapkan dari Bundanya. Baiklah berikut deskripsi hasil perenungan dan pencarian jawaban :) 

A. Individu

Untuk indikator sebagai individu saya membagi menjadi 2 hal yaitu : 

1. Hubungan saya dengan Allah.

Banyak PR yang harus saya perbaiki dalam hubungan dengan Allah, terutama setelah menikah dan memiliki anak, rasanya banyak sekali pengurangan kualitas ibadahnya, untuk itu saya akan berusaha untuk memperbaiki sesuai kemampuan saat ini seperti : 

1. Sholat 5 waktu tepat waktu dan berdoa.
2. Tilawah min. 2 lembar/hari.
3. Sholat sunnah dhuha min. 1x dalam seminggu. 
4. Tahajud min.2x dalam seminggu.
5. Sedekah 1000/hari (dikumpulkan dan disalurkan setiap 1 bulan 1x).
6. Menambah hafalan minimal 1 surat/ bulan .

2. Diri sendiri

1. Berolahraga minimal 10 menit /hari.
2. Membaca buku parenting/ agama minimal 1 buku/ pekan.
3. Menghadiri majelis ilmu minimal  1x/ pekan. 
4. Menuliskan ide cerita anak sederhana minimal 1 cerita/ pekan.

B. Istri

"Wanita (istri) shalihah adalah yang taat lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada dikarenakan Allah telah memelihara mereka." (An-Nisa: 34)

Pada ayat di atas disebutkan diantara sifat wanita shalihah adalah taat kepada Allah dan kepada suaminya dalam perkara yang ma'ruf lagi memelihara dirinya ketika suaminya tidak berada di sampingnya.

Menjadi istri sholehah penyejuk suami, selalu taat selama dalam ketaatan pada Allah ini indikator yang luar biasa berat, saya coba deskripsikan yang sederhana versi saya : 

1. Mengingatkan Sholat berjamaah di Mesjid minimal waktu subuh dan magrib.
2. Membuatkan secangkir minuman hangat dan roti di pagi hari.  
3. Meluangkan waktu sebelum tidur untuk bercerita minimal 10 menit.
4. Berusaha tampil ceria menyambut suami dari aktivitas di luar.
5. Mengatur keuangan keluarga dan membuat strategi menambah income per 6 bulan. 

C. Ibu

Ketika bertanya kepada Sinnai dan Salma, "Mau Bunda yang seperti apa?" jawaban mereka malu-malu dan penuh dengan ketidakpastian bahkan terkadang cuek tidak mengindahkan pertanyaan saya, Hmm .. mungkin belum mengerti maksud pertanyaan yang diajukan, tetapi kalau pertanyaannya diubah, "Sinnai, Salma senang kalau Bunda ngapain?" jawabannya sederhana bermain sama-sama.

Nah, dari jawaban yang super singkat dan sederhana saya coba buatkan indikatornya :

1. Bermain bersama anak-anak dari jam 09.00-11.00 (bereksperimen, crafting, membuat mainan, mengerjakan woorksheet ataupun aktivitas yang sifatnya menyenangkan).
2. Membacakan 1 buku cerita setiap hari.
3. Menyiapkan camilan 1x/ hari.
4. Merapikan mainan bersama setiap sore.  
5. Menyusun playdate bersama teman-teman 1x /bulan.

Demikian checklist indikator profesionalisme diri saya sebagai individu, istri dan ibu. Sederhana, disesuaikan dengan kemampuan diri saat ini,  semoga bisa konsisten menjalani ceklis yang sudah dibuat dan Allah ridho serta selalu memberi pertolongan untuk saya agar selalu istiqomah.

Bandung, 

Jumat, 03 Februari 2017
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...