Friday, February 10, 2017

NHW #3 : Membangun Peradaban dari Dalam Rumah


Alhamdulillah, rasanya semakin seru mengikuti kelas matrikulasi Ibu Profesional, apalagi saat kebagian tugas membuat surat cinta untuk suami, hehehe... #jadinyinyirsendiri... bagi saya ini merupakan hal yang cukup sulit karena dari sekian banyak surat yang pernah saya tulis tidak ada satupun yang jadi untuk dikirim hehehe …. baiklah, sekarang saya mencoba untuk bisa merespon pertanyaan di NHW 3 ini. 

Jatuh cintalah kembali kepada suami anda, buatlah surat cinta yang menjadikan anda memiliki “alasan kuat” bahwa dia layak menjadi Ayah bagi anak-anak anda. Berikan kepadanya dan lihatlah respon dari suami.

Dear Ayah Yan yang keren,
Sebenarnya ini surat Bunda yang ditulis ke 101x, namun sepertinya hanya ini yang akan berhasil dikirim ke Ayah, itupun karena tugas NHW dari Bu Septi yang cukup memaksa Bunda hingga akhirnya surat ini InsyAllah bisa dibaca sama Ayah, hehe.
Bunda tak pandai berkata-kata romantis karena memang bukan tipe yang melow-swallow.. Bunda hanya mau ucapkan beribu-ribu terimakasih atas kasih sayang Ayah untuk Bunda dan anak-anak, selalu menguatkan Bunda untuk percaya diri dan mengambil pilihan untuk menjadi Ibu homeschooler, selalu mensupport untuk berkembang dan bertumbuh serta memantaskan diri menjadi pribadi yang baik sesuai agama Allah. 

Terimakasih juga untuk sikap tulus Ayah dan rasa simpati membatu keluarga Bunda yang kadang suka bikin terharuuuu...

Semoga Allah senantiasa memberikan kesehatan dan keberkahan untuk Ayah, dan doa bunda selalu, semoga kehidupan bersama ini bukan hanya didunia tetapi juga di surgaNya kelak. Amin 

Bandung, 10 Februari 2017,
yang tercinta, 
Bunda Sinnai, Salma dan Syams 

Respon Ayah : 

"Wow, luar biasa..." itu adalah kalimat pertama yang diungkapkan suami saya. dan ia berterimakasih pada Ibu Septi karena akhirnya saya mengirim surat untuknya. Hehehe...

Lihatlah anak-anak anda, tuliskan potensi kekuatan diri mereka masing-masing.

Syams,  1 tahun 3 bulan
Anak ketiga yang kami menjuluki "adik ganteng kalem",  Ya .. Adik Syams super kalem dan murah senyum. Potensi yang bisa dituliskan saat ini adalah Adik mulai menjunjukan perkembangan dari berbagai aspek... 

  • Adik sudah merespon jika di bacakan Al Quran, doa dan kalimat Lailahailallah (geleng-geleng kepala :)
  • Merespon jika Ayah Bunda dan Kakak-kakaknya bilang sayang. 
  • Sudah bisa diajak komunikasi sederhana jika dipanggil namanya.
  • Jika ada yang mau pergi, Adik menjulurkan tangan dan minta diangkat ingin ikut.
  • Mulai mengeksplorasi dan menyukai gambar yang ada di dalam buku dan mengoceh seperti sedang membaca.
  • Adik sudah mulai bisa bilang beberapa kata seperti "da (Bunda), Ma (Mas), A (kakak), Aya (Ayah). Apabila berhasil melakukan sesuatu seperti berdiri sendiri langsung tepuk tangan.
  • Sedang senang menggigit dan memasukan apapun kedalam mulut.

Salma, 2 tahun 9 bulan


Kakak Salma, merupakan anak kedua yang kerap menunjukkan sikap pemberani, mandiri, serta cerdas. Keinginannya kuat dan sangat dominan diantara Mas dan Adiknya. Terkadang Bunda suka takjub dibuatnya, padahal Bunda belum pernah mengajarkan hal yang membuat takjub itu. Kakak Salma menangkap dengan cepat apa yang Bunda ajarkan pada Mas-nya karena sering lihat Mas-nya belajar, seperti melafalkan huruf hijaiyah, alfabet, angka, warna, do'a-do'a dan surat-surat pendek walaupun belum sempurna. Inisiatif  Kakak Salma juga tinggi dan banyak hal selalu ingin dilakukannya sendiri, seperti mandi, makan dan memakai baju. Terlihat juga dia senang mengambil resiko dan cenderung cuek terhadap hasil dari resiko yang sudah diambilnya. Walaupun sedikit keras sama Adik Syams tapi Kakak Salma terlihat mampu momong Adik, dan selalu menujukan rasa sayangnya yang sangat romantis. 


Sinnai,  6 tahun 11 bulan


Mas Sinnai anak sulung yang selalu keren menurut Bunda, hatinya sangat lembut dan sensitif. Pada usia 4 tahun Mas Sinnai baru bisa bicara jelas, pada saat itu komunikasi yang efektif adalah dengan gambar, jadi kalau Mas Sinnai ingin sesuatu yang Bunda tidak paham, Mas Sinnai gambarkan keinginannya, sampai-sampai saat itu Bunda dan Ayah punya kamus bahasa sendiri untuk mengetahui bahasanya Mas Sinnai. 
Saat ini Bunda sangat fokus menyiapkan Mas Sinnai untuk menjalani Homeschooling (HS), perlu energi ekstra bagi Ayah dan Bunda mendidiknya mulai menyiapkan kurikulum dan bahan ajar yang menunjang, baik dengan membuat bahan ajar sendiri ataupun melihat berbagai referensi yang ada di dalam dan luar negeri.

Proses menjalani HS ini tidak membuat Bunda khawatir mengenai masalah sosialisasi Mas Sinnai dengan lingkungannya, karena dia sangat mudah berteman dan beradaptasi dengan lingkungannya, baik di tempat yang lama maupun tempat baru... Namun Mas Sinnai punya kelemahan saat berteman, yakni ia suka lupa nama teman barunya, tapi ketika ia sudah ingat, nama teman baru itu bisa diingat selamanya... Kebalikannya, teman-teman Mas Sinnai sangat mudah sekali menyebut dan menginggat namanya.

Cita-cita Mas Sinnai adalah ingin menjadi Dokter binatang (dokter hewan), hal ini sudah berjuta-juta kali diungkapkan ketika Mas Sinnai  mulai bisa bicara. Saat ini dia juga senang membaca buku-buku tentang binatang, menonton berbagai channel film dokumenter di dunia maya mengenai binatang, dan meneliti berbagai kehidupan binatang sekitar rumah (maklum kami hidup dekat sawah jadi banyak sekali bintang hehehe). 

Lihatlah diri Anda, silakan cari kekuatan potensi diri anda. kemudian tengok kembali anak dan suami, silakan baca kehendak Allah, memgapa anda dihadirkan di tengah-tengah keluarga seperti ini dengan bekal kekuatan potensi yg anda miliki.

Diri:
Potensi yang paling menonjol dalam diri saya --dan saya sadari, adalah komunikasi dan negosisasi. Potensi ini terlihat muncul ketika masa berorganisasi di bangku sekolah, saat itu saya sering menjadi tim negosiator ketika menghadapi seseorang, begitu pula ketika masa-masa bekerja, saya senang memperjuangkan suatu proyek dan memenangkannya. Semoga dengan belajar berkomunikasi dan bernegosiasi saat masa sekolah dan bekerja dulu, kedua hal ini bisa semakin saya terapkan dan kembangkan di dalam kehidupan saat ini. Ternyata hal yang cukup sulit saat ini adalah bernegosiasi dengan anak-anak ketika tantrum atau memiliki keinginan yang tidak masuk akal. Namun biasanya dengan komunikasi yang baik ditambah bumbu kesabaran, semoga akan selalu ada jalan keluarnya. Yang selalu saya usahakan adalah tetap belajar dan bertumbuh menjadi pribadi lebih baik yang Allah Ridhoi.

Saya bagi anak-anak:
Anak-anak sangat mendambakan rasa aman, nyaman, tenang dan kepercayaan dari Bundanya. Hal itu adalah keniscayaan agar anak dapat tumbuh berkembang sesuai dengan tahapan yang harus dilaluinya. Dengan proses belajar yang sedang dijalani, Insyaallah saya akan membersamai mereka dengan ilmu. Sehingga saya akan menjalankan peran sebagai istri dan juga ibu yang profesional, mendidik anak-anak yang Allah Ridhoi.

Saya bagi suami 
Beliau sosok yang tenang dan menenangkan, selalu mensupport dan penuh kasih sayang, senang berkarya dan selalu keren. Disini saya ada agar kami bisa saling mensupport, sehingga apa yang kami jalani bisa membuahkan karya-karya yang senantiasa bisa dinikmati banyak orang dan bermanfaat bagi semesta Alam. 

Lihat lingkungan dimana anda tinggal saat ini, tantangan apa saja yang ada di depan anda? adakah anda menangkap maksud Allah, mengapa keluarga anda dihadirkan disini?

Kami sekeluarga baru pindah ke tempat baru sekitar 5 bulan lalu. Di lingkungan yang baru ini, kami bertetangga kebanyakan dengan para ibu-ibu muda yang sebaya dengan saya dan suami. Alhamdulillah ditakdirkan pindah ke perumahan ini, selain mendekati kampus tempat suami mengajar, suasananya lebih nyaman dan kondusif jika dibandingkan dengan rumah yang lama. Satu hal yang membuat jatuh cinta pertama kali adalah karena letak mesjid yang berada di tengah-tengah komplek dapat membuat Mas Sinnai mudah untuk pergi sholat ataupun mengaji disana.

Saya pernah berkata pada suami bahwa di manapun kelak lami bertempat tinggal, saya akan mengadakan aktivitas 'spesial' untuk anak-anak di sekitar rumah, tujuannya sederhana yakni agar anak-anak kami bisa berlatih berkehidupan baik bersama teman-temannya serta bermain dan bersosialisi dengan lingkungan di manapun kami tinggal. Alhamdulillah, setelah satu bulan kami menempati rumah baru, atas izin Allah dan dengan bantuan seorang tetangga, aktivitas itu langsung dapat diwujudkan.
Aktivitas 'spesial' ini berupa
playdate yang awalnya hanya akan mengundang 5-10 anak ke rumah kami, namun ketika kami membuat poster pengumuman, ternyata ada lebih dari 30 anak yang berminat... Subhanallah... saya cukup terkejut saat itu, apalagi kapasitas rumah kami yang mungil tidak memungkinkan untuk mengakomodir jumlah sebanyak itu... Akhirnya saya meminjam Gedung Serba Guna yang terdapat di perumahan ini, Aalhamdulillah Pak RT memberikan izin dan dimulailah event playdate "AMENGAN" yang perdana pada bulan November 2016 lalu. Alhamdulillah sampai saat ini sudah terlaksana empat kali event "AMENGAN" dan Alhamdulillah kami sudah memiliki tim keren yang membuat acara ini bisa selalu terlaksana dengan lancar (terima kasih untuk Mba Fitri, Teh Nongki, Teh Muthia dan Teh Rani --dua nama terakhir ini merupakan peserta matrikulasi IIP juga), pada akhirnya kami semua berkomitmen, InsyAllah akan mengadakan playdate spesial "AMENGAN" setiap bulan. Bahkan sepekan sebelum acara "AMENGAN Edisi 4" Pak RW dan jajarannya menjadikan "AMENGAN" sebagai salah satu program kreativitas di RW kami, Alhamdulillah. 

Semoga saya dan Tim selalu sehat dan istiqomah mengadakan playdate bulanan untuk warga sekitar perumahan maupun diluar itu :) 

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...