Bagi saya hari ini merupakan pengalaman luar biasa langka, yang bagi sebagian orang disebut sebagai "kebetulan".
Selama ribuan tahun saya nggak percaya sama yang namanya teori "kebetulan", karena buat saya yang dibilang orang "kebetulan" itu adalah tidak semata-mata "kebetulan", tapi ia adalah keputusan-keputusan yang saling bertemu. Atau bagi sebagian orang "kebetulan" itu adalah bertemunya persiapan dengan kesempatan.
Tapi kali ini beda, kali ini saya mulai mengapresiasi yang namanya "kebetulan", jadi ceritanya begini...
Sebagai agen asuransi adalah tugas saya untuk melayani klaim nasabah, dan tadi malam saya ditelepon oleh salah seorang teman yang juga nasabah saya bahwa dia masuk rumah sakit karena terdiagnosa penyakit typhus (eh gimana sih nulisnya... '). Berdasarkan info tersebut saya sudah berniat bahwa hari ini saya akan menjenguknya dan membantu mengurus klaim asuransi di Rumah Sakit Santosa, Bandung.
Dia memberi tahu bahwa setelah sempat masuk ICU ia dirawat di ruang 780, lantai 7 berarti. Ajaibnya, dalam perjalanan menuju Santosa, saya juga mendapatkan telepon dari nasabah saya yang lain, bahwa ayahnya juga sedang dirawat di RS yang sama karena akan melaksanakan operasi pemasangan ring pada jantungnya... Ketika saya tanya, ternyata ruangannya juga sama persis di 780! Whatttt!!!! Adalah hal biasa jika hanya sekedar dirawat pada Rumah Sakit yang sama, tapi ini Rumah Sakitnya sama, pada kamar yang sama pula dan waktu yang sama! Sama Persis! Dua orang yang tidak saling kenal, dihubungkan oleh silaturahim melalui saya dengan jalan asuransi dan bertemu di Rumah Sakit dalam kamar yang sama! Ini yang namanya kebetulan!
Alhasil ketika saya menjenguk kedalam kamar 780, saya langsung bertemu keduanya, Dan yang awalnya saling tidak kenal, suasanya pun menjadi akrab. Dan pada momen ini saya mulai mengakui keberadaan dari "kebetulan". Bagi saya pertemuan yang "kebetulan" ini melibatkan banyak "keputusan" yang dibuat oleh banyak pihak dan itu diluar kuasa saya, diluar kuasa kita...
Bayangkan jika nasabah saya yang orang tuanya akan dipasang ring pada jantungnya tidak menelepon saya, maka momen "kebetulan" ini tidak akan terjadi, dan tulisan ini pun tidak akan ada.
Pasti Sang Maha Kuasa menitipkan hikmah pada momen kebetulan ini, dan tinggal kita yang perlu menelaah hikmah apa yang bisa kita dapat dari kejadian luar biasa ini. Masya Allah...
Selama ribuan tahun saya nggak percaya sama yang namanya teori "kebetulan", karena buat saya yang dibilang orang "kebetulan" itu adalah tidak semata-mata "kebetulan", tapi ia adalah keputusan-keputusan yang saling bertemu. Atau bagi sebagian orang "kebetulan" itu adalah bertemunya persiapan dengan kesempatan.
Tapi kali ini beda, kali ini saya mulai mengapresiasi yang namanya "kebetulan", jadi ceritanya begini...
Sebagai agen asuransi adalah tugas saya untuk melayani klaim nasabah, dan tadi malam saya ditelepon oleh salah seorang teman yang juga nasabah saya bahwa dia masuk rumah sakit karena terdiagnosa penyakit typhus (eh gimana sih nulisnya... '). Berdasarkan info tersebut saya sudah berniat bahwa hari ini saya akan menjenguknya dan membantu mengurus klaim asuransi di Rumah Sakit Santosa, Bandung.
Dia memberi tahu bahwa setelah sempat masuk ICU ia dirawat di ruang 780, lantai 7 berarti. Ajaibnya, dalam perjalanan menuju Santosa, saya juga mendapatkan telepon dari nasabah saya yang lain, bahwa ayahnya juga sedang dirawat di RS yang sama karena akan melaksanakan operasi pemasangan ring pada jantungnya... Ketika saya tanya, ternyata ruangannya juga sama persis di 780! Whatttt!!!! Adalah hal biasa jika hanya sekedar dirawat pada Rumah Sakit yang sama, tapi ini Rumah Sakitnya sama, pada kamar yang sama pula dan waktu yang sama! Sama Persis! Dua orang yang tidak saling kenal, dihubungkan oleh silaturahim melalui saya dengan jalan asuransi dan bertemu di Rumah Sakit dalam kamar yang sama! Ini yang namanya kebetulan!
Alhasil ketika saya menjenguk kedalam kamar 780, saya langsung bertemu keduanya, Dan yang awalnya saling tidak kenal, suasanya pun menjadi akrab. Dan pada momen ini saya mulai mengakui keberadaan dari "kebetulan". Bagi saya pertemuan yang "kebetulan" ini melibatkan banyak "keputusan" yang dibuat oleh banyak pihak dan itu diluar kuasa saya, diluar kuasa kita...
Bayangkan jika nasabah saya yang orang tuanya akan dipasang ring pada jantungnya tidak menelepon saya, maka momen "kebetulan" ini tidak akan terjadi, dan tulisan ini pun tidak akan ada.
Pasti Sang Maha Kuasa menitipkan hikmah pada momen kebetulan ini, dan tinggal kita yang perlu menelaah hikmah apa yang bisa kita dapat dari kejadian luar biasa ini. Masya Allah...
No comments:
Post a Comment