Sunday, April 17, 2011

Mengajarkan Sopan Santun Sejak Dini

Wah udah lama banget ga nulis di blog ini, saatnya meramaikan kembali :) sudah terlalu lama tertidur, nih apalagi semenjak anakku yang ganteng Sinnai lahir ke dunia ini, 80% aktivitas saya tertuju untuk menemani Sinnai, tumbuh dan berkembang menjadi anak yang sholeh, cerdas dan pintar... Amin :).

Mmmm .... ngomong-ngomong soal anak pintar pastinya setiap orang tua mendambakan hal ini. Tapi jangan salah, disamping kecerdasan anak ada hal yang ga kalah penting yaitu tata krama, ini merupakan keterampilan yang harus diajarkan kepada anak sedari kecil, sebab keterampilan ini tidak dimiliki sejak dilahirkan.

Sering saya perhatikan disekitar lingkungan rumah, ada beberapa anak anak usia balita yang tingkah lakunya tidak santun, berbicara kasar, mau sesuatu asal ambil saja tanpa permisi dan banyak hal lain yang membuat saya berfikir harus mendidik Sinnai super intensif soal tata krama ini.

Nah, kemarin saya nemu artikel tentang tata krama di buku baby guide terbitan salah satu produsen susu formula, di buku itu disebutkan ada empat hal yang perlu di ajarkan kepada anak mengenai kesopanan yaitu :

1. Ajarkan anak bertata krama di meja makan
Sejak usia 3 tahun, anak sudah bisa menggunakan sendok dan garpu. Ia pun mampu duduk tenang di meja makan selam 15-20 menit dan mengelap mukanya dengan serbet. Kita bisa melatih keterampilan ini dengan menawarkan si kecil makanan. Berikan porsi makanan yang kecil dan gunakan piring yang tidak mudah pecah. biarkan ia menggunakan peralatan makan. Ingatkan agar tidak membuang atau memuntahkan makanan di lantai. Kita juga bisa mengatakan tidak boleh dibuang di lantai.

2. Ajarkan anak mengucapkan kata "Silahkan" dan "Terimakasih"
Sejak usia 18 bulan, si kecil sudah mengucapkan "terimakasih” meskipun ia belum memahami maksudnya, namun menginjak usia 2,5 thn, ia bisa menghubungkan kata-kata tersebut dengan konsep.
Misalnya : anak-anak kerap mogok atau lupa mengucapkan kedua frasa ini. Jika ini yang terjadi pada anak kita, ingatkan ia dengan lemah lembut. "Ayo bilang apa setelah diberi coklat?”

3. Ajarkan anak untuk berbagi
Sekitar usia 2 tahun, anak-anak mulai mengerti konsep berbagi dan bergiliran, tetapi ia sering tidak menyukai perilaku ini. Untuk mengembangkan sikap ini, dorong anak untuk berbagi dengan teman-teman bermainnya, misalnya dengan memberikan dua jenis mainan serupa, bujuk ia untuk menawarkan salah satunya kepada temannya.

4. Ajarkan untuk minta maaf
Empati sudah dipahami anak sejak masa balita. Namun ia belum benar-benar mengerti ketika ia harus meminta maaf kepada orang lain. Pada usia 2,5-3 tahun, ia mengerti konsep meminta maaf tetapi masih sebatas di lingkungan bermainnnya.

Tata krama dasar ini bisa dilatih saat anak melakukan hal buruk kepada temannya misalnya ia merebut mainan atau memukul temannya. Saat melihatnya, sampaikan teguran anda dengan empati. "Adik kalau sedang bermain tidak boleh memukul. Dipukul itu sakit loh" lalu dorong anak untuk meminta maaf dengan mengatakan "karena kita sudah menyakiti, kita harus meminta maaf".

Itu keempat poin sederhana gimana cara kita mengajarkan tata krama kepada anak sedari dini... dan sepertinya ini wajib dipraktekin nih :)

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...