Friday, December 30, 2011

Ngapain sih jadi agen asuransi!? (2/2)

Saya, bersama Mbak Eva Rosdiana, MDRT dari Allianz
 Banyak yang bilang jadi agen asuransi susah! Jadi ngapain dikerjain!

Susah?
Betul 100%.
  • Susah, karena persepsi yang terlanjur buruk terhadap agen asuransi tertanam pada sebagian orang.
  • Susah, karena orang-orang merasa belum butuh perlindungan, karena sudah memiliki tabungan.
  • Susah, karena takut ditolak, diomongin, bahkan dimarahin ketika menawarkan produk.
  • Susah, karena bisa-bisa dimusuhin temen dekat karena kita menjadi agen asuransi.
  • Susah, susah, susah dan susah-susah lainnya...

Tapi sodara-sordaraaa! Karena "susah" itulah maka saya ada! Hehe.
Karena saya memang ditakdirkan untuk mengerjakan hal-hal menantang yang susah-susah... Cieeeh... Well, kalimat terakhir ini sebetulnya hanya untuk memotivasi diri sendiri :P (diambil dari omongannnya JFK)...

Memang saya akui ditahun pertama dan kedua, pekerjaan sebagai agen asuransi ini memberikan beban yang amat sangat luar biasa besar (lebay). Terutama karena ketakutan-ketakuan yang saya sebutkan diatas, yang ada dalam pikiran saya saat itu sepertinya semua orang akan menjauhi saya ketika menawarkan asuransi. Jangankan menawarkan baru liat bayangan seorang devi azhar rasanya teman-teman sudah pada kabur duluan... hahaha... Padahal saya cuma pengen nraktir makan :P, dan saya rasa ketakutan-ketakutan inilah yang menyebabkan saya kehilangan rasa percaya diri saat itu, dan mungkin ini terjadi pada beberapa agen asuransi lain yang masih amatir di awal karirnya.

Tapi sodara-sodaraaa itu duluuuuu, saat ini... masih susah sih, tapi mulai agak berkurang, dan saya yakin, tidak ada yang tidak mungkin dan saya yakin saya akan selalu BISA :) karena Allah selalu sesuai prasangka hambaNya.

Buktinya, seperti yang saya ceritakan ditulisan sebelumnya, pada kuartal terakhir di tahun 2011, saya melakukan percepatan kinerja dari asalnya yang super lemot mot mot.Tentunya perubahan ini dipengaruhi banyak hal, selain dukungan dan semangat dari suami dan anak tercinta (juga keluarga lainnya), juga peran leader dan teman-teman sesama agen yang nggak kalah mendukung dan memberikan energi yang ekstra besar, hingga akhirnya akhir 2011 saya bisa melakukan quantum leap... Hehe

Yah, itu dia cerita ngalor ngidul kenapa saya jadi agen asuransi... Secara umum bisa disimpulkan :
  1. Agen asuransi (yang baik) pada dasarnya membantu nasabah, bukan memaksa untuk membeli produk. Jadi, untuk Anda-anda yang baca tulisan ini, kalo menemukan agen yang memaksa Anda untuk beli produk tanpa penjelasan, jangan mau! Kecuali sampai dia menjelaskan dan memberikan informasi komplit yang terbaik untuk Anda. Idealnya Anda harus mengenal betul sang agen dan mungkin perlu bertemu 2 - 3 kali sempai akhirnya Anda perlu memutuskan YA atau TIDAK untuk membeli produk asuransi.
  2. Agen asuransi (yang baik) itu berjiwa mulia, karena menolong orang... Bayangkan, jika ada anggota keluarga Anda yang berpindah dunia (dan memiliki proteksi) tentu agen asuransi akan ditunggu kedatangannya untuk memberikan uang pertanggungan, sebagai salah satu jaminan masa depan keluarga yang ditinggalkan.
  3. Dengan menjadi agen asuransi, saya menjadi lebih sering bersilaturahmi dengan orang-orang baru, dan terus menjalin silaturahmi dengan kerabat lama. Karena dengan Anda membeli polis asuransi dari seorang agen, maka sang agen akan melayani Anda seumur hidupnya! Berkaitan dengan poin pertama, agen yang hanya memaksa Anda untuk membeli produknya, biasanya kurang memiliki komitmen untuk melayani nasabah...
  4. Pendapatan seorang agen asuransi bisa menjamin sang agen untuk melayani para nasabah seumur hidupnya.Tentu dengan tidak menafikan diri sebagai seorang manusia biasa yang perlu penghasilan, saya merasa bisa lebih berbuat banyak dengan penghasilan sebagai seorang agen asuransi yang potensinya luar biasa besar melebihi gaji seorang presiden (walaupun kalimat terakhir ini belum bisa saya buktikan :P) Hehehe (maklum ini untuk memotivasi diri sendiri.)
  5. Dan lain-lain (secara berkala akan saya imbuhkan bila teringat, mohon maaf nulisnya spontan sih)
Baiklah... Sekian dulu dua tulisan ini, rasanya ringan hati ini bisa curcol disini, hehehe...Dan semoga buat Anda yang membaca, bisa mendapat inspirasi dan mau bersilaturahmi dengan saya :) Silakan saja kontak ke deviazhar (at) gmail.com

Ngapain sih jadi agen asuransi!? (1/2)

Saya, Devi Azhar disalah satu acara Allianz
Morning All...

Ay swer, seumur-umur saya nggak pernah kepikiran untuk jadi agen asuransi! Dan ini memang diluar jangkauan cita-cita kecil saya. Well, mungkin inilah namanya menjalani dan memutuskan jalan hidup, yang menjadikan saya saat ini sedang melaju kencang dalam garis karir seorang agen asuransi.

Secara de jure saya terdaftar sebagai agen asuransi pada tahap dasar (Financial Consultant) di Allianz sejak Oktober 2008 alias sudah 3 tahun hingga tulisan ini diketik, namun secara de facto, saya merasa baru satu tahun belakangan bekerja betulan sebagai agen asuransi.

Awalnya saya join di Allianz sebagai agen karena diajak seorang kerabat (yang nggak taunya beliau ini adalah salah satu orang level super atas di Allianz) dengan iming-iming "kesuksesan". Namun setelah berbulan-bulan menjalani profesi ini, kesuksesan ternyata belum muncul juga, salah siapa nih?

Ternyata itu salah saya... Memang ketika saat itu saya belum memfokuskan hati ini untuk menjadi seorang agen, saya masih menganggap ini pekerjaan sampingan, dan saya masih asyik bergumul dengan kegiatan wirausaha lainnya, seperti membuka biro desain, sekolah komik, undangan pernikahan online dan berjualan kue & cokelat!

Segera, semua itu berubah setelah saya menikah dan memiliki anak. Saya mulai melihat potensi dan pentingnya asuransi. Utamanya sebagai proteksi, dan bagi seorang agen asuransi benar-benar bisa menjadi profesi. Alhasil saya mulai merubah pola pikir dan aktifitas saya secara total.

Alhamdulillah, kesuksesan yang dijanjikan tiga tahun lalu mulai menampakkan wujudnya. Pada kuartal ketiga ditahun ini, dalam tempo empat bulan saya berhasil melipat gandakan pendapatan hingga sebesar 900% dari pendapatan saya di dua tahun pertama, yang saat itu bertahan di kisaran Rp 60.000 - Rp 100.000,- per bulan.

Disamping itu saya benar-benar menganggap menjadi agen bukan sekedar berjualan asuransi, tetapi lebih ke komitmen dan tanggung jawab untuk melayani dan menolong orang, karena saya yakin pekerjaan ini adalah salah satu pekerjaan mulia.

Saya sangat anti memohon-mohon dan memaksa orang untuk membeli asuransi dari saya jika mereka tidak paham benar tentang asuransi. Jadi misi dan visi awal saya ketika menjadi agen adalah, mengedukasi calon nasabah tentang asuransi, dan merencanakan jenis asuransi apa yang tepat buat setiap nasabah, karena setiap orang itu memiliki kebutuhan proteksi yang berbeda-beda. Meskipun bila pada akhirnya nasabah yang teredukasi itu memilih produk asuransi dari perusahaan lain, ya nggak apa-apa, yang terpenting dia sudah terproteksi, dan insyAllah keluarganya sudah aman dalam satu hal di masa depan.

Selain itu menjadi agen juga melatih saya untuk menjadi seorang entrepreneur dan bisnis owner, dalam arti saya bisa bebas menentukan aktifitas yang berbanding lurus dengan penghasilan saya. Semakin saya giat beraktifitas, semakin besar hasil yang akan saya peroleh. Saya pun bisa lebih leluasa mengatur waktu, walau semakin hari porsi untuk mengurus kerjaan di asuransi ini semakin padat, namun saya tetap  harus bersyukur, karena Alhamdulillah waktu untuk membesarkan anak masih lebih dari cukup. Oh senangnya ^_^

Udah dulu ah, tunggu tulisan kedua ya...

Wednesday, December 28, 2011

Resolusi 2012

Sudah hampir 6 bulan saya tidak nulis di blog ini :P, mungkin karena aktivitas yang lumayan sibuk di Allianz. Alhamdulillah karena sejak 3 bulan terakhir saya super fokus dalam aktifitas menjadi Financial Consultant (FC), saya mulai merasakan hasilnya... Jumlah produksi saya meningkat 900% dari tahun 2010 lalu...

Sebagai tindak lanjut dari fokus dan komitmen menjadi FC di Allianz, maka dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahiim, saya bertekad untuk mewujudkan mimpi saya yang tervisualisasi dibawah ini :).

Monday, June 27, 2011

Kelas Kreativitas PIPILAKA di rumah Sinnai :)

Semenjak lancar berjalan Sinnai mulai aktif bersosialisasi dengan teman-temannya disekitar rumah, karena setiap pagi dan sore adalah waktu Sinnai jalan-jalan keliling komplek sambil bermain :) Semenjak itu Sinnai mulai banyak punya teman, teman-teman Sinnai usianya kebanyakan lebih tua, mulai usia 5 tahun sampai dengan 8 tahun.

Sinnai luar biasa senang saat bermain diluar, tapi Sinnai nggak kalah seru kalo lagi main didalam rumah. Biasanya ada beberapa teman Sinnai yang suka ikutan ketika Sinnai lagi bermain didalam rumah. Yup... bermain, bermain dan bermain adalah aktivitas utama Sinnai setiap harinya, karena memang bermain ini penting apalagi di usia 500 hari pertama seorang balita.

Mengutip dari buku Baby Guidenya Max Media, bermain adalah aktivitas yang sangat penting untuk setiap balita dimana masa ini adalah masa yang paling menentukan pembentukan struktur kepribadian anak secara keseluruhan... 90% nya adalah dari cara pembelajarannya pada masa itu. (Dr.Kathleen Alfano, Ph.D, direktur penelitian anak di Fisher--Price)

Well, pastinya teman-teman Sinnai ini betah sampai ga mau pulang :) karena banyak buku-buku cerita anak koleksinya Sekolah Komik PIPILAKA, dan disini mereka juga dipersilakan untuk mengambar bebas di kertas yang udah disediakan Bunda Sinnai, tidak lupa pensil warna setiap yang datang :). Disamping itu kadang-kadang teman-teman Sinnai juga suka mendengarkan dongengnya Bunda Sinnai... hehehhe,  wahhh jadi teringat kelas kreativitas PIPILAKA dulu :) 

Saturday, June 4, 2011

Teh Kulit Buah Naga




Siang tadi ngobrol - ngobrol sama Bibi Ai, adiknya Mamih, soal sakit kakinya yang terkadang kambuh, kemudian Bi Ai berinisiatif untuk menyembukan sakit kakinya dengan obat-obatan tradisional racikan sendiri yaitu teh dari kulit buah naga, katanya ini resep turun temurun dari nenek moyang, konon dapat meningkatkan kelenturan pembuluh darah:) terus saya tanyakan gimana sih cara membuatnya, Bibi Ai membagi resepnya nih.

Cara membuatnya gampang sekali antara lain : 
Pertama, Kulit buah naga di iris-iris kecil 
Kedua, Kemudian di jemur sampai kering kira-kira 1 hari, 
Ketiga, Setelah kering irisan kulit buah naga nya kemudian diseduh dengan air mendidih
Keempat, Sajikan dan minum di pagi dan malam hari sebelum tidur. Upsss ada efek samping nya kalau udah minum teh ini siap siap bolak - balik buang air kecil.

Setelah meminum teh racikan sendiri, Alhamdulillah Bibi Ai, sakit kakinya hilang dan rasanya enteng ketika di gerakan kembali kakinya. Top markotop kan hasilnya :) 

Penasaran sebenernya apa lagi sih khasiat buah naga dan kulitnya, Pas cari cari di mbah google dapet nih artikel tentang khasiat buah naga ini dia : 

Ternyata selain buah naga nya yang berkhasiat sebagai penurun kadar gula darah pada penderita diabetes dan menghaluskan kulit,  ekstrak daun dan kulit buahnya juga ternyata dapat meningkatkan kelenturan pembuluh darah dan menghambat pertumbuhan sel tumor.

Penurun Kadar Gula Darah

Dengan mengkonsumsi 1 buah naga merah (250 gram) setiap pagi dan sore selama delapan hari berturut-turut akan menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes. Selama mengkonsumsi buah naga hendaknya penderita berhenti mengkonsumsi nasi karena nasi merupakan sumber gula bagi penderita diabetes.

Menghaluskan Kulit

Menurut Prof. Dr. Muhammad Yusuf ahli pengobatan tradisional China, dalam kebudayaan Tionghoa buah naga dipercaya menghaluskan kulit wajah sehingga tampil lebih cantik, tetapi ia tidak digunakan untuk mengobati penyakit-penyakit mematikan seperti kanker atau jantung. Buah naga baik untuk mengatasi panas dalam karena bersifat mendinginkan.

Menghambat Pertumbuhan Sel Tumor

Khasiat pohon naga bukan terletak pada buahnya saja tetapi pada daun dan kulit buahnya juga. Hasil penelitian Rosario Vargas Sols dari Laboratorio de Investigation de Fitofarmacologia Universidad Autonoma Metropolitana Xochimilco Meksiko menunjukkan bahwa ekstrak kloroform daun buah naga berdaging putih mengandung senyawa pentacyclic triterpene taraxast-20-ene-3a-ol dan taraxast-12,20(30)-dien-3a-ol. Kedua senyawa itu terbukti melindungi kelenturan pembuluh darah kelinci. Peneliti memperkirakan keampuhan kedua senyawa itu hampir menyamai troxerutin salah satu obat pelindung pembuluh darah mikro yang beredar di pasaran. Obat itu berfaedah mengurangi risiko pecahnya pembuluh darah.

Hasil uji in vitro yang dilakukan Li-chen Wu, peneliti Department of Applied Chemistry National Chi-Nan University menunjukkan bahwa ekstrak kulit buah naga berdaging merah berpotensi menghambat pertumbuhan sel tumor B16F10 pada dosis 25 gram.


sumber tambahan : http://carahidup.um.ac.id/2009/06/manfaat-buah-naga/

Wednesday, June 1, 2011

Ajarkan 3R Pada Anak

Sinnai memukul alat musik Jimbe dengan sumpit


Didengungkannya 3R (reduce, reuse, recycle) belakangan ini, sebaiknya juga ditularkan pada anak-anak sejak dini. Berikut ini beberapa contoh praktis yang diberikan sebuah LSM aktivitas lingkungan, untuk menanamkan kepedulian anak terhadap lingkungan.

Reduce:
 
  • Biasakan si kecil mengambil makan secukupnya. Kalau kurang, tambah lagi.
  • Memakai kertas tulis secara bolak-balik.
  • Jika hendak belanja ke pasar swalayan, ajak si kecil menyiapkan tas dari rumah.
  • Jangan biasakan anak bergantung pada bungkus makanan disposable yang sulit terurai, seperti styrofoam.
  • Jika membeli produk isi ulang, pilih yang volume besar.

Reuse: 
  • Ajak si kecil mencuci botol selai untuk wadah garam, gula, atau kelereng.
  • Ajak si kecil mencuci botol sirup untuk dipakai sebagai wadah air minum di kulkas.
  • Waktu kenaikan kelas, ajak dia mengguntingi sisa halaman kosong di buku lamanya. Jilid, agar bisa dipakai sebagai block note atau tempat coretan.
  • Ajak dia menyumbangkan baju atau mainannya yang sudah tidak dipakai. Selain mengurangi sampah, cara ini juga akan memupuk kepekaan sosialnya.

Recycle:
  • Ajak mereka membuat kompos.
    Kumpulkan sampah organik, seperti potongan sayur dan kulit buah. Timbun dalam tanah. Biarkan sampai menghitam, sekitar dua minggu, lalu gunakan sebagai tempat menanam.
  • Ajak si kecil bermain membuat kertas daur ulang.
    Potong kertas kecil-kecil. Rendam atau rebus agar mudah lumat. Blender jadi bubur. Tambahkan air hingga mencapai kekentalan secukupnya. Bentuk dengan cetakan sesuai dengan ukuran yang diinginkan. Keringkan dengan panas matahari. Lalu jadilah!
  • Ajak anak memanfaatkan karton bekas wadah susu sebagai bungkus kado.
    Jika Anda cukup kreatif, ajak si kecil memanfaatkan kemasan isi ulang untuk membuat tas atau tempat pensil.

Jelaskan padanya untuk tidak bersikap egois: yang penting rumah kita bersih, perkara sampah mau menggunung atau menutupi sungai, itu urusan orang lain. Sampah adalah masalah bersama. Setiap keluarga harus punya kesadaran terhadap lingkungan.

Mungkin terdengar klise, tetapi resep berikut tetap akan menjadi cara yang bisa diandalkan. Mulai dari hal-hal kecil. Mulai dari diri kita. Mulai dari sekarang, sejak mereka masih kanak-kanak.


(Sumber: Psikologi Anak)
http://intisari-online.com/home/read/677/ajarkan-3r-pada-anak

Friday, May 27, 2011

Selesaikan Tantrum Sejak Dini, Yuk!


Sinnai ... Sinnai ... Sinnai, sekarang usianya memasuki bulan ke 15, Ohh waktu cepat berlalu ya, rasanya baru kemarin aku mengandungnya. Sekarang Sinnai sudah mulai pintar, berjalan walau masih beberapa langkah, mengoceh ayah, teteh, eyang, meoh, ha ha ha lucu nya :). Banyak hal yang sangat mengagumkan dan lucu terjadi, bahkan kejadian yang jarang terjadi seperti tadi sore, aku di kagetkan dengan amukan dan tangisan Sinnai yang tidak biasa, awalnya aku melarangnya main di luar rumah karena melihat cuaca yang tidak bersahabat, karena dilarang jadi deh Sinnai nangis gak berhenti, di gendong gak mau, di peluk gak mau, yang ada terus menangis, aku hanya bisa terdiam dan berusaha merangkulnya walau gak berhasil menghentikan tangisannya, Sinnai terus menangis dan sepertinya sudah kecapeean, sampai akhirnya Ayahnya datang membujuk dan diajaknya main keluar alhamdulillah berhasil deh Sinnai gak nangis lagi :). Tangisan dan amukan itu terjadi kira kira 20 menit an, huft kasian Sinnai.

Penasaran juga kenapa Sinnai begitu, terus googling deh, cari tahu perilaku balita yang ngambek seperti itu apakah memang biasa atau ada faktor penyebab lainnya, alhamdulillah akhirnya nemu deh di webnya mommiesdaily.com  berikut artikelnya yang aku kutip semoga bermanfaat :

Orangtua yang (pernah) memiliki anak berusia 0-3 tahun tentunya tak asing dengan perilaku ngambek, menangis, menjerit, bahkan memukul saat permintaan atau keinginan anak tidak kita penuhi. Ini rupanya merupakan hal yang terbilang wajar karena pada usia tersebut, anak sedang berada pada proses mengenal dan belajar menghadapi kekecewaan. Kalau begitu, apa yang melatarbelakangi timbulnya luapan emosi tersebut dan bagaimana mengatasinya?

Berikut hasil dari seminar tantrum oleh Bapak Toge Aprilianto yang beberapa saat lalu saya dan sugarenspice ikuti.

Temper tantrum atau yang kerap disingkat ‘tantrum’ sebenarnya merupakan cetusan atau letupan emosi yang tampil dalam bentuk perilaku agresif tak terkendali. Tantrum biasanya muncul saat terjadi situasi yang secara emosi mengecewakan, misalnya saat anak gagal mendapat apa yang ia inginkan atau saat permintaan anak ditolak oleh orangtua. Letupan emosi saat berhadapan dengan situasi yang tak sesuai harapan ini dapat ditampilkan secara agresif terhadap orang lain (memaki, memukul, menendang, mengigit, menjerit, dsb) ataupun kepada diri sendiri (menyakiti diri sendiri). Selain itu, kekecewaan anak juga dapat ditampilkan secara pasif (menarik diri, ngambek, dll).

Tantrum dianggap berbahaya jika tampil dalam bentuk perilaku agresif baik menyakiti orang lain ataupun diri sendiri dimana tak jarang hal tersebut malah menimbulkan masalah baru akibat kerusakan yang dihasilkannya.
Latar belakang luapan emosi

Usia 0-3 tahun merupakan masa anak untuk berkenalan dan belajar menghadapi rasa kecewa saat apa yang ia kehendaki tak dapat terpenuhi. Rasa kecewa, marah, sedih dan sebagainya merupakan suatu rasa yang wajar dan natural. Namun kerapkali, tanpa disadari orang tua ‘menyumbat’ emosi yg anak rasakan. Misalnya saat anak menangis karena kecewa, orangtua dengan berbagai cara berusaha menghibur, mengalihkan perhatian, memarahi dsb demi menghentikan tangisan anak. Hal ini menurut sebenarnya membuat emosi anak tak tersalurkan dengan lepas. Jika hal ini berlangsung terus menerus, akibatnya timbullah yg disebut dengan tumpukan emosi. Tumpukan emosi inilah yg nantinya dapat meledak tak terkendali dan muncul sebagai temper tantrum.

Bagaimana mencegah?

Mengetahui bahwa emosi merupakan hal yg lumrah, kita sebagai orang tua disarankan agar memberi kesempatan kepada anak untuk menghayati dan merasakan kekecewaan, kesedihan, dan kemarahan mereka. Artinya, saat anak menangis kecewa atau merasa sedih kita hanya berperan untuk mendampingi, memeluk (jika dibutuhkan) dan menyatakan pengertian kita atas perasaan yang sedang anak rasakan tanpa memberikan intervensi apalagi berusaha menghentikan emosi tersebut. Kita juga dapat mengajarkan anak bentuk atau ekspresi emosi yang menurut kita (orang tua) dapat diterima, misalnya: boleh manangis, boleh berteriak dengan ditutup bantal, dll. Bentuk ini dapat kita tentukan sendiri sesuai dengan budaya dan kebiasaan masing-masing.

Mengatasi tantrum

Jika temper tantrum telah terlanjur muncul dalam bentuk perilaku yg membahayakan dan berpotensi menimbulkan kerusakan, maka tindakan intervensi harus segera dilakukan dan diharapkan tantrum ini sudah akan hilang sebelum anak berusia 3 tahun. Mengapa? Karena semakin besar anak, tenaga juga semakin kuat dan akan semakin sulit bagi orang tua untuk mengendalikan atau mencegah tingkah lakunya yang tak terkendali. Selain itu timbunan emosi ini juga dapat mengarah pada ‘kerusakan’ lain baik secara fisik ataupun bentuk perilaku berbohong, menyalahkan orang lain, menutup diri, merebut milik orang lain secara paksa dan sebagainya.

Langkah yg diambil saat tantrum terjadi:

  1. Pegang anak erat-erat (tangan dan kaki) hingga dia tak dapat memukul/menendang dan melakukan hal berbahaya lain. 
  2. Jangan ajak anak berkomunikasi hingga anak selesai dengn usahanya untuk memberontak (hal ini termasuk jangan berteriak untuk menyuruh anak berhenti).
  3. Dalam waktu 15-20 menit maka rata2 anak akan merasa letih dan berangsur tenang. Saat itulah anak dapat diajak berbicara.
  4. Jelaskan mengapa kita memegangnya erat2 dan mengapa kita tidak memenuhi permintaannya.
  5. Ajarkan anak bagaimana lain kali ia dapat menunjukkan kemarahannya.

Belajar memilih

Pada masa transisi dari masa ‘batita’ menjadi masa kanak2 (usia 3-6 tahun), penting bagi seorang anak untuk belajar mandiri/otonom sesuai dengan kapasitasnya. Kurangnya kesanggupan untuk mengatasi kekecewaan akan membuat anak senantiasa berbenturan dengan orang lain karena ia akan memaknai orang lain sebagai penyebab kesulitan atau ketidaknyamanan yang ia hadapi. Hal ini tentunya akan menyulitkan anak untuk berhubungan secara harmonis dengan orang lain karena akan senantiasa muncul tuntutan-tuntutan dari anak terhadap orang lain.
Hal ini dapat dihindarkan dengan cara mengajarkan anak sejak dini untuk memilih dan bernegosiasi. Tujuannya agar anak memahami bahwa tak semua keinginannya dapat terpenuhi dan bahwa pilihannyalah yang menentukan apa yang dapat ia peroleh dan apa yang tak dapat dia peroleh. Dengan demikian ia akan siap saat berhadapan dengan rasa kecewa saat salah satu keinginannya tak terpenuhi dan memahami bahwa hal tersebut merupakan akibat dari pilihan yang dibuatnya sendiri.

Contoh negosiasi:
Saat si A meminta mainan di toko, ajukan pilihan: beli mainan atau pergi ke Timezone?
Saat si A meminta menonton televisi, berikan syarat agar ia terlebih dahulu melakukan A, B, C dan kemudian dia akan diijinkan menonton televisi.
Tahapan mempelajari pilihan ini dimulai dari pilihan yg enak vs enak, enak vs tidak enak, hingga tidak enak vs tidak enak.
Well moms, semoga berguna ya. Saya juga lagi mencoba nih ….

*Dikirim oleh Ruf Lie, ibu dari Fausto (18 bulan) dan bayi usia 32 minggu didalam rahim
dikutip dari : http://mommiesdaily.com/2011/04/18/selesaikan-tantrum-sejak-dini-yuk/

Wednesday, May 18, 2011

Mendidik Anak Dengan Cinta dan Logika



Mendidik anak tidak mudah, Perlu kesabaran, tanggung jawab, tapi akan lebih mudah kalau mendidik dengan kasih sayang, dan penuh rasa ikhlas. Banyak hal yang yang sedang dipelajari mengenai pendidikan anak, secara pribadi kadang khawatir tidak memberikan yang terbaik untuk buah hati, tentunya saya ingin menjadi Bunda yang berhasil dalam mendidik anak.

Hasil pencarian ketemu deh  web nya mommiesdaily tentang mendidik anak, yang di ambil dari seminarnya supermoms yang di isi oleh Ibu Elly Risman Psikolog Yayasan kita dan Buah hati. di seminar tersebut Ibu Elly bercerita menganai Mendidik Anak Dengan Cinta dan Logika berikut isi nya :

Ada dua gaya mendidik populer Gaya Helikopter dan Gaya Sersan Pelatih. Keduanya tidak bagus untuk perkembangan anak.

Ciri ciri Gaya helikopter:
1.  Mengawasi anak terlalu berlebihan, menganggap anak seperti raja yang tidak boleh “disenggol” sedikitpun
2.   Tiada hari tanpa perlindungan, anak menemui kesulitan sedikit saja … bantuan langsung datang dan orangtua sangat tidak tegaan

Akibat gaya helikopter jika terbawa sampai anak besar: nyogok sekolah terbaik, mencarikan kerja untuk anak, anak berkemah ditengokin
Biasanya helicopter parents selalu berdalih ingin memberikan yang terbaik untuk anak. Padahal yang terbaik itu bukan diwujudkan dengan  membelikan feeding set, stroller, atau barang-barang termahal

Ciri ciri Gaya sersan pelatih:
  1. Selalu mengatur,
  2. Anak tidak diberi kesempatan untuk berpikir karena semuanya sudah diputuskan orangtua

Gaya sersan pelatih dan helikopter mungkin terlihat bekerja dengan baik ketika anak masih kecil, tapi akan bermasalah di kemudian hari
Banyak orangtua yang menerapkan dua pola asuh tersebut atas nama cinta. Padahal parenting itu bukan untuk jangka pendek, harus pikirkan dampak jangka panjangnya

Anak = pinjaman, dititipkan Tuhan untuk kebahagiaan, kesenangan, dan juga ujian kita. Jadi harus kita yang mengasuh secara total, bukan “diekspor”.
Sekarang banyak orangtua mengalihkan tugas pengasuhan ke orang lain, dari mulai babysitter, nenek, guru di sekolah sampai guru mengaji.

Pengasuhan yang efektif: 

  1. Cinta yang tidak permisif (semua boleh), cinta yang kuat untuk membiarkan anak berbuat salah dan menjalani konsekuensi
  2. Cinta yang tidak mentolerir tingkah laku yang tidak terpuji.
Kalau anak menangis karena mainan direbut temannya, jangan dialihkan dengan memberi mainan lain karena itu mengajarkan anak untuk menghindari masalah
Sebaiknya anak yang merebut diharuskan untuk mengembalikan mainannya. Anak kita perlu diajarkan untuk mempertahankan haknya.
Masalah besar orangtua sekarang dengan anak mulai umur 7 tahun: tidak bertanggung jawab, manja, pemalas, dan melawan karena kecilnya salah asuh
Kalau anak mau memakai baju yang tidak pas padu padannya kita selalu menyuruhnya ganti karena kita malu pada orang lain. Padahal parenting is never about us.
Peduli dengan anak bukan berarti melindungi dari semua kesalahan dalam proses berkembang. Kesalahan adalah kesempatan untuk belajar

Tanggung jawab tidak diajarkan tapi harus di-CONTOH-kan. Kalau mengharuskan anak membereskan mainannya, kita contohkan dengan membereskan barang atau bekas masak sendiri. Tanggung jawab membutuhkan kesempatan. Kalau semuanya disediakan dan terlalu mudah, kapan anak akan mendapat kesempatan untuk belajar tanggung jawab?
Berikan anak pilihan dan batasan dari sedini mungkin. Proses pengambilan keputusan adalah momen yang sangat berharga

Anak harus dicontohkan beberapa macam tanggung jawab. Terhadap Tuhan, diri sendiri, keluarga, alam, dan masyarakat. Anak yang bertanggung jawab akan tumbuh harga dirinya, lebih percaya diri, berprestasi, mandiri, dan mengerti konsekuensi
Contoh kecil: kita dapat mengajak anak untuk memilih sendiri menu sarapannya untuk besok, biarkan mereka memiliki kontrol

Anak belajar dari apa yang dia lihat, dengar, dan rasakan
Tiga kaki konsep diri yang baik: merasa dicintai sekitar, yakin punya kemampuan dan merasa mampu mengontrol hidup sendiri. Jangan mengambil alih proses pembelajaran anak seperti mengancingkan bajunya, menalikan sepatunya supaya cepat selesai. Kasihan harga dirinya nanti ketika sudah TK atau SD tapi belum bisa mengancingkan bajunya sendiri. Biarkan anak melakukan kesalahan asal tidak berbahaya, tekankan kekuatan yang dimilikinya, hindari mengkritik, dan melindungi. Bermusyawarahlah dengan anak, kalau anak melakukan kesalahan jangan dihancurkan lagi harga dirinya

Dalam rangka memperbaiki gaya pengasuhan kita:

  1. Tutup AIB anak! Jangan suka mengeluh atau menjelekkan anak di media sosial. Kita nggak mau kan nanti dijelekkin mereka ke teman-temannya?
  2. Buat prioritas, mana yang didahulukan, tetapkan target untuk diri sendiri, dan berikan target yang realistis untuk anak
  3. Belajar untuk berkomunikasi dengan lebih baik, lengkapi diri, siapkan mental, dan selalu sediakan waktu (jangan tergesa-gesa)
  4. It takes a village to raise a kid. Tularkan gaya pengasuhan yang kita mau ke pengasuh, kakek nenek, om tante, dan bahkan tetangga
  5. TV tidak memberikan imajinasi karena TV itu kongkret ada visual dan audio. Buku memberikan imajinasi tak terbatas
Mudah-mudahan berguna ya, Mommies :)

sumber : http://mommiesdaily.com/2011/03/16/teknik-komunikasi-dengan-anak/

Thursday, April 28, 2011

Obat Tradisional Untuk Baby

Ibu -ibu, mama, bunda, umi, mamih ini dia dapet info dari Mbak Julia di Tanjung Redeb Kaltim (multiply ID Rogiviab) Thanks yah Mbak! 
Kalau Sinnai sakit sih suka di coba dulu pake obat obat tradisional ini, Alhamdulillah Hasilnya Muantab. Selamat mencoba :)

* Penurun Panas, Batuk, dan Pilek

Parut bawang merah, tambahkan minyak telon, lalu balurkan pada punggung sampai bagian pantat sambil   sedikit diurut. Juga pusar dan ubun-ubun. Untuk ramuan minum: air kelapa satu cangkir ditambah 1 sendok teh madu, aduk, lalu kukus. Setelah dingin, berikan pada anak sebanyak 3 sendok teh setiap 2 jam sekali. Ramuan ini diberikan untuk bayi 8 bulan ke atas. Bila usia anak di bawah 8 bulan, cukup dengan pemberian ASI atau ibunya yang minum ramuan tersebut.

Pada anak yang agak besar, gunakan ramuan minum berupa air kunyit dan madu. Setengah sampai satu ruas jari kunyit yang sudah bersih dibakar, dikerik kulitnya, diparut, lalu diberi air matang 1/2 cangkir, peras, kemudian diendapkan. Campur bagian air kunyit yang tanpa endapan dengan kocokan 1 butir kuning telur dan 1 sendok makan madu, kemudian disuapkan pada anak. Ramuan ini bisa untuk penurun panas seperti pada sakit cacar air, flu, atau apa saja.

* Perut kembung

Parut bawang merah dan tambahkan minyak telon. Kemudian tapelkan bawang yang sudah diparut tersebut di bagian pusar. Bisa juga, gunakan daun jarak pagar yang dihangatkan. Olesi dengan minyak kelapa, pilin-pilin, lalu tempelkan pada pusar si kecil.

* Diare

Sediakan 1/2 jari kunyit yang sudah bersih dibakar, dipotong-potong, 7 pucuk daun jambu biji, air 2 gelas, dan garam 1/4 sendok teh, rebus dengan api kecil. Minum airnya, 1 sendok teh satu jam sekali. Untuk mengusir gas, maka pusarnya ditapeli dengan parutan bawang merah yang sudah diberi minyak telon. Untuk anak yang sudah agak besar, boleh juga dengan mengunyah halus pucuk daun jambu klutuk yang sudah bersih ditambah garam lalu ditelan.

* Muntah-muntah

Muntah bisa disebabkan perut mual atau kembung. Sediakan 1/2 sendok teh ketumbar, 3 butir kapulaga, 5 butir adas hitam, dan air setengah gelas. Kemudian direbus. Setelah dingin, berikan ke anak sedikit-sedikit, sesering mungkin atau 2 jam sekali.
Boleh juga dibuatkan air beras kencur. Caranya, cuci 1 sendok makan beras dan direndam sebentar. Sangrai beras tersebut sampai berwarna kecokelatan, lalu ditumbuk halus bersama dengan 1 ruas jari kencur, 1 ruas jari kunyit, dan 1/4 sendok teh adas manis. Setelah itu diseduh dengan air panas, tambahkan gula merah, sedikit garam, dan asam jawa. Saring, lalu diminumkan pada anak agar tubuhnya hangat.

* Batuk

Sediakan air jeruk nipis 1 sendok makan ditambah madu 2 sendok makan dan air matang 2 sendok makan. Masukkan dalam cangkir dan kukus. Setelah agak dingin, minumkan pada anak sebanyak 1-2 sendok teh. Berikan sehari 5 kali.

* Batuk seratus hari

Sediakan umbi bidara upas sebesar 1/2 jempol yang sudah bersih, parut dan seduh dengan air panas, lalu aduk-aduk dan dinginkan. Saring dan tambahkan sedikit madu. Minum sampai habis. Buatlah ramuan ini 3 kali sehari. Bisa juga gunakan ramuan lidah buaya. Lidah buaya dikupas kulitnya dan ambil bagian dagingnya sebanyak dua jari, kemudian dicacah. Tambahkan air hangat dan madu, lalu diminumkan pada anak 1-2 kali sehari.

* Batuk karena angin atau dahak susah keluar

Sediakan 1 butir bawang merah diparut, 1 ruas jari jahe diparut dan diperas airnya, 7 butir adas manis, 1 ruas jari kunyit diparut dan diperas airnya, 1 sendok makan air jeruk nipis, dan 1/2 gelas air. Masukkan semua bahan di cangkir, kemudian kukus dan setelah itu saring. Minum 3 kali sehari masing-masing 2 sendok teh.

Bisa juga dengan kencur di parut airnya di peras tambahkan garam sedikit berikan kepada bayi 1 sendok makan diminuk 3 x sehari InsyaAllah manjur.

* Batuk berlendir

Campurkan air jahe 1 sendok makan, air kunyit 1 sendok makan, bawang putih 1 siung diparut, air jeruk nipis 1 sendok makan, madu 1 sendok makan, dan 3 sendok makan air matang, kemudian dikukus. Diminumkan 3-4 kali sehari 2 sendok teh.

* Pilek

Siapkan bawang merah yang diparut, lalu tapelkan pada tulang leher ketujuh (bagian tengkuk) dan ubun-ubun anak setelah sebelumnya diolesi minyak kayu putih. Beri juga minuman yang hangat-hangat, seperti minuman beras kencur. Selain itu, jemur anak di bawah sinar matahari pagi sekitar jam 7 atau di bawah jam 9 pagi. Panaskan bagian dada seperempat jam dan kemudian punggung seperempat jam. Ini bisa dilakukan sambil jalan-jalan pagi.

* Mata bintitan

Ambil getah dari batang tanaman patikan kebo atau getah dari batang pohon meniran. Tempelkan sedikit pada kapas, lalu oleskan pada bagian bintitnya, sedikit saja, jangan sampai terkena mata.

* Mata merah

Taruh 3 lembar daun sirih yang sudah dicuci bersih pada wadah mangkok. Seduh dengan air panas. Setelah airnya dingin, minta anak untuk mengedip-ngedipkan matanya dalam air tersebut.

* Sariawan

Ambil sebuah tomat matang, seduh dengan air panas dan kupas kulitnya. Haluskan tomat tersebut dengan menggunakan sendok, saring dan tambahkan sedikit gula. Beri anak minumam sari tomat tersebut.

* Tak nafsu makan

Menurut Endah, hilangnya nafu makan dapat disebabkan cacingan atau hal lain seperti masuk angin. Cara mengatasinya, bersihkan 1 lembar daun jarak pagar, setelah itu hangatkan sebentar di atas tutup panci. Beri olesan minyak kelapa pada daun tersebut dan dipilin, kemudian tempelkan daun tersebut di atas pusar anak, yang sebelumnya sudah diolesi dengan minyak telon.

Bila usia anak sudah lebih dari setahun, coba berikan ramuan 1 telapak tangan daun pepaya, 1 ruas jari temu hitam/temu ireng, seruas jari tempe bosok (tempe kemarin), dan sedikit garam. Semua bahan ditumbuk halus, lalu peras pakai kain dan masukkan ke mulut anak. "Khasiat temu hitam untuk mengeluarkan cacing, sedangkan daun pepaya untuk menambah nafsu makannya, dan tempe bosok untuk stamina atau kekuatan tubuhnya.

Untuk menambah nafsu makan anak bisa juga dengan ramuan: 1 ruas jari temulawak, gula merah, air secukupnya, dan sedikit garam, kemudian rebus dan saring. Minumkan pada anak 1-2 sendok makan sehari

* Mimisan

Selembar daun sirih yang sudah dicuci bersih dipilin dan disumpalkan ke hidung anak. Untuk pengobatan dari dalam tubuh lakukan dengan ramuan: 1/2 jempol umbi bidara upas yang sudah bersih diparut dan diseduh dengan 1 cangkir air panas, kemudian disaring, dan setelah dingin diminumkan ke anak ditambah sedikit madu.

* Benjol karena benturan

Rendam 1 sendok makan beras. Tumbuk bersama kencur dan beri sedikit garam. Setelah halus, tempelkan ke bagian yang benjol.

Bisa juga diberi ramuan: bawang putih diparut dan diberi ramuan: bawang putih diparut dan diberi madu, setelah itu dioleskan ke bagian yang benjol.

* Keringat buntet

Sesering mungkin dibedaki tepung kanji.

* Congekan

Cuci bersih 3 lembar daun miana atau 7 lembar daun samiloto segar atau lengkuas merah muda, lalu tumbuk halus. Peras pakai kain bersih dan teteskan air perasannya ke telinga. Lakukan dua kali sehari, masing-masing 3 tetes.

* Panu

Dua jari langkuas merah diparut dan diberi sedikit cuka, oles-oleskan pagi dan sore atau malam hari pada bagian tubuh yang berpanu tersebut.

* Koreng atau borok kepala

Batang brotowali dipotong-potong sebanyak 5 jari. Rebus dengan sedikit air, oleskan pada bagian kepala.

Bisa juga diberi ramuan: daun brotowali, parutan kunyit dan sedikit garam ditumbuk halus. Oleskan ke kepala. Boleh juga hanya dengan kunyit saja.

* Sakit gigi

Bawang putih diparut, ditambah sedikit garam, kemudian sumpal ke gigi yang sakit karena berlubang.

* Digigit nyamuk

Hilangkan bekas gigitannya dengan tanaman sambiloto yang diremas-remas dan dioleskan ke bagian bekas gigitan tersebut. Kalau tak ada sambiloto bisa digunakan minyak sereh.

* Asma

Sepuluh siung bawang putih diparut, ditambah madu 1 gelas, kemudian dikukus. Berikan pada anak sebanyak 1 sendok teh, dua kali sehari. Bisa juga, 10 siung bawang putih diparut, 1 ons gula batu, direbus bersama 1 gelas air.

* Luka-luka berdarah

Cuci bersih daun jambu biji atau daun bandotan, kemudian remas-remas. Tapelkan pada luka tersebut. Darah akan berhenti segera.

* Keracunan

Minum air kelapa hijau muda 3 kali sehari 1/4 gelas.

* Biduran atau kaligata

Balurkan tubuh dengan minyak telon, minyak kayu putih atau minyak tawon. Untuk ramuan minum: 1 jari temulawak dipotong-potong, beri sedikit gula merah, dan garam direbus dengan 1 gelas air. Saring dan bila sudah dingin diminumkan 3 kali sehari 1/4 gelas.


Semoga bermanfaat

Monday, April 25, 2011

Ketika Sinnai Mulai Berjalan

Beberapa bulan yang lalu, Sinnai baru mulai merangkak, lalu mencoba berdiri dan berjalan sambil berpegangan pada benda disekitarnya. Jika melihat Ayah-Bundanya ia akan mengulurkan tangannya dan meminta untuk menjadi tumpuan berjalan. Sesekali berdiri sendiri dengan terhuyung huyung, terkadang sambil berdiri Sinnai berjoget mengikuti irama musik dan kini Sinnai mulai bisa melangkahkan kaki tanpa bantuan, perlahan-lahan meskipun cara berjalannya masih kaku bahkan terkadang duduk lagi dan tidak meneruskan berjalannya, mmm... kadang aku takut Sinnai telat berjalan.

Alhamdulillah itu hanya ketakutan sesaatku, dari hasil share dengan kakak iparku dan hasil baca-baca ternyata beberapa bayi mungkin agak terlambat berjalan dan aku gak perlu khawatir karena cepat lambatnya bayi berjalan bukan indikator kecerdasaannya. Jika usia hampir 2 tahun dan belum mampu berjalan, mungkin aku perlu waspada dan harus konsultasi ke dokter.

Dari hasil pencarian informasi mengenai proses melatih anak berjalan aku menemukan artikel tentang peran orang tua. Artkel tersebut menyebutkan bahwa jangan sekali-kali memaksakan anak untuk segera bisa berjalan seperti bayi-bayi lainnya, beberapa ahli menyatakan, bayi akan berjalan jika ia sudah siap. Meski demikian, bayi membutuhkan dukungan kita sebagai orang tua untuk menguasai keterampilan berjalan.

  • Berikan dukungan dari belakang ketika si kecil meletakan tangannya di lantai dan mencoba untuk berdiri. Atau mungkin letakan mainan agak jauh dari jangkauan agar ia berusaha untuk mengambilnya.
  • Berikan contoh jika ia menangis karena tidak tahu cara duduk setelah ia berhsil berdiri. Jangan langsung menggendongnya, perlihatkan cara menekuk lutut sehingga ia bisa duduk tanpa berguling.
  • Berdiri atau berlutut di depan si kecil sehingga ia bisa memegang tangan kita dan berjalan ke arah kita.
  • Sediakan kotak setinggi pinggang anak atau benda lainnya yang aman sehingga ia bisa mendorong dan berpegangan untuk mencapai keseimbangan.
  • Hindari penggunaan baby walker. Alat ini bisa mengganggu perkembangan otot kaki bagian atas.

Tips
  • Saat bayi sedang latihan berjalan, pastikan kita telah menyiapkan lingkungan yang aman dan empuk untuk berlatih
  • Lebih baik belajar berjalan tanpa sepatu. jari-jari kakinya akan terlatih sehinga lebih berkoordinasi.

Sunday, April 17, 2011

Mengajarkan Sopan Santun Sejak Dini

Wah udah lama banget ga nulis di blog ini, saatnya meramaikan kembali :) sudah terlalu lama tertidur, nih apalagi semenjak anakku yang ganteng Sinnai lahir ke dunia ini, 80% aktivitas saya tertuju untuk menemani Sinnai, tumbuh dan berkembang menjadi anak yang sholeh, cerdas dan pintar... Amin :).

Mmmm .... ngomong-ngomong soal anak pintar pastinya setiap orang tua mendambakan hal ini. Tapi jangan salah, disamping kecerdasan anak ada hal yang ga kalah penting yaitu tata krama, ini merupakan keterampilan yang harus diajarkan kepada anak sedari kecil, sebab keterampilan ini tidak dimiliki sejak dilahirkan.

Sering saya perhatikan disekitar lingkungan rumah, ada beberapa anak anak usia balita yang tingkah lakunya tidak santun, berbicara kasar, mau sesuatu asal ambil saja tanpa permisi dan banyak hal lain yang membuat saya berfikir harus mendidik Sinnai super intensif soal tata krama ini.

Nah, kemarin saya nemu artikel tentang tata krama di buku baby guide terbitan salah satu produsen susu formula, di buku itu disebutkan ada empat hal yang perlu di ajarkan kepada anak mengenai kesopanan yaitu :

1. Ajarkan anak bertata krama di meja makan
Sejak usia 3 tahun, anak sudah bisa menggunakan sendok dan garpu. Ia pun mampu duduk tenang di meja makan selam 15-20 menit dan mengelap mukanya dengan serbet. Kita bisa melatih keterampilan ini dengan menawarkan si kecil makanan. Berikan porsi makanan yang kecil dan gunakan piring yang tidak mudah pecah. biarkan ia menggunakan peralatan makan. Ingatkan agar tidak membuang atau memuntahkan makanan di lantai. Kita juga bisa mengatakan tidak boleh dibuang di lantai.

2. Ajarkan anak mengucapkan kata "Silahkan" dan "Terimakasih"
Sejak usia 18 bulan, si kecil sudah mengucapkan "terimakasih” meskipun ia belum memahami maksudnya, namun menginjak usia 2,5 thn, ia bisa menghubungkan kata-kata tersebut dengan konsep.
Misalnya : anak-anak kerap mogok atau lupa mengucapkan kedua frasa ini. Jika ini yang terjadi pada anak kita, ingatkan ia dengan lemah lembut. "Ayo bilang apa setelah diberi coklat?”

3. Ajarkan anak untuk berbagi
Sekitar usia 2 tahun, anak-anak mulai mengerti konsep berbagi dan bergiliran, tetapi ia sering tidak menyukai perilaku ini. Untuk mengembangkan sikap ini, dorong anak untuk berbagi dengan teman-teman bermainnya, misalnya dengan memberikan dua jenis mainan serupa, bujuk ia untuk menawarkan salah satunya kepada temannya.

4. Ajarkan untuk minta maaf
Empati sudah dipahami anak sejak masa balita. Namun ia belum benar-benar mengerti ketika ia harus meminta maaf kepada orang lain. Pada usia 2,5-3 tahun, ia mengerti konsep meminta maaf tetapi masih sebatas di lingkungan bermainnnya.

Tata krama dasar ini bisa dilatih saat anak melakukan hal buruk kepada temannya misalnya ia merebut mainan atau memukul temannya. Saat melihatnya, sampaikan teguran anda dengan empati. "Adik kalau sedang bermain tidak boleh memukul. Dipukul itu sakit loh" lalu dorong anak untuk meminta maaf dengan mengatakan "karena kita sudah menyakiti, kita harus meminta maaf".

Itu keempat poin sederhana gimana cara kita mengajarkan tata krama kepada anak sedari dini... dan sepertinya ini wajib dipraktekin nih :)

Monday, March 14, 2011

Kompetisi Bisnis berhadiah total 200 juta! dari Shell LiveWIRE - Business Startup Award 2011












Hola youngsters,
Pengumuman, pengumuman..

Pendaftaran Shell LiveWIRE Business Start-Up Awards 2011 dibuka hari ini!
Kalau kamu memenuhi kriteria-kriteria:
  • berusia antara 18-32 tahun (pada 7 Juli 2011),
  • telah menjalankan bisnis selama minimal 3 bulan dan maksimal 2 tahun,
  • berdomisili dan menjalankan bisnis di kawasan Jawa & Bali
  • belum pernah memenangkan kompetisi bisnis serupa tingkat regional maupun nasional
Dan ingin mendapatkan:
  • Uang tunai 20 Juta Rupiah sebagai modal usaha
  • Coaching dan mentoring untuk bisnis selama 2 tahun
  • Publikasi bisnismu di media cetak/elektronik
Silakan download dan isi formulir disini, dan kirimkan kembali ke livewirebsa.id@shell.com dan cc ke livewire.indonesia@gmail.com.

Atau, untuk pengiriman via pos, formulir yang telah diisi lengkap beserta dengan lampiran fotokopi kartu identitas dan foto kegiatan usaha bisa dikirimkan ke:

Shell LiveWIRE Programme (CX)
PT. Shell Indonesia
Talavera Office Park Lt. 22-26
Jl. Letjen TB Simatupang Kav. 22-26
Jakarta 12430


Tanggal akhir pengembalian formulir adalah: 7 Juli 2011 (cap pos).
Untuk informasi lebih lanjut, bisa kirim email ke livewire.indonesia@gmail.com atau ke email yang tertulis di dalam formulir.

Salam Raih Mimpimu, Jadi Pengusaha!

Regards,
Ayu Gunantari
Communications Assistant | PT. Shell Indonesia
Talavera Office Park 22-26th Floor | 021-75924700

------------

Ayo buat yang berminat silakan coba ikutan, yang penting dari kompetisi ini bukan sekedar hadiahnya, tapi kita bakal dapet temen2 baru dan jejaring/ network yang bisa bikin kita semangat untuk terus berjalan membangun Indonesia lewat jalan berwirausaha...

Oke itu dulu info sore ini, semoga bermanfaat.
Hidup wirausaha muda Indonesia!

Devi Azhar
www.chocote.com
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...