Monday, December 8, 2008

Curhat Janda & Duda

Suatu ketika saya di curhati oleh seorang Ibu yang berstatus janda dan seorang Bapak yang berstatus duda :

"Ya ... saya mah nyari laki-laki yang sayang sama anak-anak". Tutur sang janda.

"Asalkan wanita itu sholeh yang bisa merawat saya, ya kalo bisa orang nya menarik". Tutur sang duda

Dari sudut pandang seorang janda, dia membutuhkan seorang pendamping hidup sebagai orang yang akan menyayangi anak-anaknya kelak, karena anak-anaknya membutuhkan sosok seorang bapak dan kasih sayang seorang bapak. Ya tentu saja tidak dipungkiri namanya manusia normal, sang janda juga membutuhkan sosok suami yang sayang sama dia, namun presentasenya lebih besar tertuju untuk kepentingan anak-anaknya. Ini terbukti ketika sang janda akan menikah lagi pastinya minta pendapat anak-anaknya terlebih dahulu untuk memutuskan apakah laki-laki itu pantas untuk ibunya, ataupun pantas untuk menjadi bapak untuknya.

Beda lagi dari sudut pandang sang duda yang sedang mencari pasangan hidup yang baru. Menurutnya yang terpenting untuk dia adalah seorang wanita yang sholeh, yang dapat merawat dia, namun tetap menarik karena ini juga penting, kelak istrinya akan mendampingi dia ketika bepergian menemui seorang relasi atau dalam acara tertentu.

Dua pernyataan itu yang di lontarkan oleh sang janda dan duda, sangat berbeda sudut pandang tapi ada satu kebutuhan yang sama mereka membutuhkan seseorang yang melengkapi hidupnya.

Wallahualam bisawab.=)

Saturday, December 6, 2008

Kereta api anti macet, tapi gak anti banjir :)

Tepatnya tangal 05 Desember 2008 lalu ketika saya mau berangkat menuju kantor menggunakan kereta api patas pukul 06.15, ketika tiba di stasiun kok tidak seperti biasa stasiun Rancaekek sangat ramai dikerumuni orang banyak, orang-orang itu membawa banyak barang bawaan bahkan ada bule-bule juga. Selidik punya selidik ternyata mereka adalah kerumunan penumpang kereta api yang mau ke jawa (red: jogja,surabaya,dll), mereka terdampar di stasiun Rancaekek dikarenakan jalur kereta api yang tergenang air banjir antara Rancaekek - Cicalengka menyebabkan kereta api yang mereka tumpangi tidak bisa melanjutkan perjalannya. Pendek cerita jalur kereta api pada saat itu sempat lumpuh, tidak ada keberangkatan kereta luar jawa bahkan kereta api lokal pun kena imbasnya (dibatalkan juga). Tapi sepertinya PJKA tidak tinggal diam, mereka mengangkut para penumpang dengan bis damri yang bertujuan ke arah jawa menuju ke Cicalengka untuk disambung kembali ke arah Jawa dengan menggunakan kereta yang tersedia distasiun Cicalengka dan begitu sebaliknya.
Yah begitulah kereta api, mereka bisa anti macet tapi gak anti Banjir :) hehehehehe
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...