Wednesday, January 28, 2015

Es Monas Puter

Sabtu siang itu tampaknya Sinnai sedikit kurang bersemangat di rumah, selain lelah karena habis les berenang, dilihatnya tidak ada seorangpun yang bisa diajak main, Saya sedang menyetrika pakaian, Adik terlelap tidur dan Ayah juga sedang istirahat menemani adik. Sinnai mulai gelisah dan luntang lantung dari ruangan satu ke ruangan lainnya.

Situasi seperti ini membuat saya berinisiatif untuk mencabut kabel setrika dan dengan segera mengajak Sinnai keluar menghirup udara segar... Hihihi nggak jauh-jauh, didekat rumah ada sebuah restoran cepat saji yang jual es Monas kesukaannya. Saya dan Sinnai masuk dan duduk disana sambil memesan satu es Monas untuk Sinnai...

Rasa bahagia terpancar dari wajahnya, Sinnai kembali semangat, sambil makan es krim tak hentinya Sinnai bercerita soal imajinasinya tentang robot, mainannya, dan banyak lainya sampai akhirnya es krim habis dilahapnya.

Bahagia itu sederhana, menyenangkan orang yang kita cintai dengan hal-hal kecil yang luar biasa :)

Es Monas jualannya Mamang-mamang cepat saji dideket rumah

Saturday, January 24, 2015

Menggambar pada Aneka Media

Bagi Sinnai menggambar sudah menjadi bagian dari aktivitas rutin, dimanapun kapanpun asalkan ada alat dan bahannya seperti pensil, spidol ataupun crayon tadaaaaa jadilah gambarnya :) 

Memang kami sengaja memberikan beragam media dengan berbagai ukuran sebagai tempat berekspresinya, tidak melulu pada kertas HVS maupun buku gambar berukuran A4, tapi mulai dari kertas padalarang ukuran A1, papan tulis 100 x 80 cm, dinding dirumah pun habis digambar, dan yang paling baru ya ini... pada bantal :D 

Kejadian menggambar pada bantal ini murni inisiatif Sinnai, suatu waktu, ketika kami masuk ke kamar, kami menemukan Sinnai sedang menrcorat-coret bantal... Alhamdulillah kami terbiasa untuk tidak reaktif... Ketimbang marah-marah melihat bantal dicorat-coret, kami justru memotivasi Sinnai untuk meneruskan proses menggambarnya dan bersyukur hanya satu bantal yang di'gubah', sambil memberi pengertian bahwa masih banyak media lain yang bisa dijadikan tempat menggambar selain bantal... :) Atau mungkin ia sedang melakukan sebuah penelitian tentang "menggambar di atas bantal"? Bahwa bukan hanya "daun" saja yang bisa diatas bantal... Hehe...

Ya, kami memang terus belajar untuk bisa melihat kejadian dari berbagai sudut pandang, karena kami yakin dalam kasus ini sarung bantal bisa dicuci, tapi jika anak dimarahi, kreativitasnya nanti bisa berhenti... Semoga kita semua bisa mengambil hikmah dari kejadian menarik ini :) Amiin

Ini beberapa hasil gambar Sinnai pada media kertas, bantal dan kayu.

Bantal of the Month! Berkisah soal T-Rex, Pteranodon, Stegosaurus, Triceratops dan Brachiosaurus
Gambar di triplek belakang lemari buku, kisah para naga dari Riders of Berk...
Gambar jerapah di belakang kertas kerja Ayah?

Monday, January 19, 2015

Meletusnya Gunung Pelangi

Minggu pagi kemarin kami sekeluarga telah membuat special project yang sangat super keren sekali. Sejak bangun tidur Sinnai sudah bersemangat untuk membantu Ayah-Bundanya menyiapkan proyek ini agar terlaksana dengan lancar.

"Horee, asiiik..." teriak Sinnai, ketika kami memberitahu proyek yang akan dibuat, ya sebuah simulasi Gunung Pelangi Beraksi yang dibuat dari playdough (yang waktu itu dibuat untuk mereplika bentuk serangga), dan konon katanya gunung ini nantinya akan mengeluarkan lava yang suangattt panas, ceritanya sih begitu... Hehehe...

Tampak dari kejauhan Sinnai sudah tidak sabar dan sangat penasaran bagaimana itu bisa terjadi, itu terlihat dari gestur juga antusiasme semangatnya yang mensupport saya dan Ayahnya untuk segera mengekseskusi proyek ini. Terus terang, kami selama ini hanya sekedar membaca dan melihat pada berbagai film, tentang bagaimana proses membuat dan cara kerja simulasi gunung meletus ini, jadi belum pernah mengalami bagaimana proses yang sebenarnya... dan kami pikir pengalaman membuat percobaan seperti ini memang perlu dialami oleh Sinnai dan setiap anak-anak usia sekolah dasar.

Ini dia proyek hari Minggu, Gunung Pelangi yang Meletush

Sambil Ayah membuat Gunung Pelangi yang keren banget :P dari playdough, tidak lupa juga membuat bolongan ditengah-tengah gunung untuk menyimpan kaleng tempat keluarnya lava, Sinnai membatu saya menyiapkan bahan-bahan, sesekali mengajak main adik Salma supaya saya bisa dengan lancar menyiapkan proyek ini.

Bahan-bahan pembuat lava

Nah ini sedikit petunjuk cara membuatnya:
Buatlah gunung dari playdough, atau lempung, atau bisa juga dari bubur kertas. Lalu beri nama gunung itu, biar keren gitu... Kalo kami namanya Gunung Pelangi, karena bahan-bahan pembuatnya berwarna-warni :D... Kemudian buat lubang pada bagian tengah dan masukan toples atau kaleng (kami menggunakan kaleng bekas sarden) sebagai tempat menaruh bahan 'lava'. Biar makin ciamik, silakan hias sekitar gunungnya :)

Gunung Pelangi ala Ayah

Selanjutnya, untuk membuat lava, ini resepnya:
  1. Soda kue, 2 sendok teh,
  2. Cuka, 60ml,
  3. Deterjen, 30gr,
  4. Pewarna makanan (merah, biar terlihat mirip lava, kalo hijau nanti kaya adonan bolu kukus rasa pandan :P)
Alat penunjuang lainnya yang perlu disiapkan seperti gelas untuk meracik cairan lava, juga nampan untuk menyimpan Gunung Pelangi tersebut, agar ketika meletus, lavanya nggak tumpah kemana-mana

Jika sudah siap, markimul... alias MaRi KIta MULai:
Pertama, tuangkan bubuk soda kue kedalam toples/ kaleng pada gunung, sementara itu pada gelas, kita meracik larutan lava (cuka + deterjen + pewarna).

Proses memasukkan soda kue kedalam Gunung Pelang

Laluuuu, jika sudah siap... silakan pasang kode siaga 1 untuk menandakan gunung akan meletusss!... Untuk membuat letusannya, silakan tuangkan larutan lava dalam gelas tadi kedalam gunung yang berisi soda kue tadi.... Tadaaaaa keluar deh lava merahnya :)

Lava keluar dari Gunung Pelangi!


Gimana, seru kan? So pasti lebih seru Gunung Pelangi kami, hehehe... Alhamdulillah, semoga Sinnai senang dan berbahagia bisa belajar tentang simulasi proses meletusnya gunung berapi. Salam buat semua yang mencoba!

Seru 'kan! Yuk kamu cobain!

Friday, January 16, 2015

Sirkuit Gravitasi dari Kardus Ajaib

Aktivitas Sinnai di Jum'at pagi ini adalah membuat Sirkuit Gravitasi dari kardus bekas. Sebetulnya ini seperti membuat track mobil-mobilan hanya saja orientasi irkuitnya dibuat vertikal, tegak berdiri.

Tidak memakan waktu lama untuk membuat eksperimen ini, apalagi alat dan bahan yang digunakan sudah tersedia dirumah... dan harap diperhatikan bahwa aktivitas ini perlu bantuan orang dewasa, karena menggunakan peralatan yang cukup berbahaya (seperti cutter/ gunting). Berikut bahan dan alat yang digunakan:
  • Kardus bekas besar dan kecil
  • Gunting/ cutter
  • Double tape
  • Bola-bola kecil
Saat membangun sirkuit ini, Sinnai ikut terlibat mulai dari proses perancangan, pembuatan, sampai dengan sirkuit itu dapat dimainkan... Daaan tadaaaaa bola -bola kecil itu mulai meluncur bergerak dari tempat yang tinggi menuju ke bawah.

Proses pembuatan Sirkuit Gravitasi
Permainannya memang terlihat biasa saja namun Sinnai selalu menikmati aktivitas membuat mainannya sendiri :) Hal ini sesuai dua prinsip kami... "Bahagia itu sederhana" dan seperti yang diajarkan bangsa Jepang dan Korea "Kalo bisa bikin, ngapain beli"... Hehehe...


Beraksi didalam sirkuit

Serangga Maut dari Play dough + Resep

Rabu kreasi kali ini, saya dan Sinnai membuat play dough (adonan mainan) sendiri yang aman untuk dimainkan oleh anak-anak. Memang sebetulnya bisa saja membeli 'lilin/ malam' untuk langsung dimainkan, tapi proses belajar yang ingin kami ambil bukan sekedar bermain membentuk benda-benda dari material itu, melainkan kami ingin belajar dari awal, mulai dari proses pembuatannya... Pesan yang ingin disampaikan sih mengajarkan anak bahwa untuk mendapatkan sesuatu yang terbaik, perjalanannya tidak mudah, tetapi kita pasti bisa mencapainya, dan jika memang menyukai prosesnya, hal itu akan jauh lebih baik lagi... Betul, Nak?

Proses membuat playdough

Selain itu kami (saya dan suami) juga ingin menanamkan satu prinsip yang rasanya cukup baik untuk membangun landasan karakter seorang anak dalam melatih kreativitas dan daya juangnya, yakni "kalau bisa buat, mengapa harus beli?" Prinsip inilah yang juga dipakai orang-orang Korea dalam menghadapi banjirnya produk Jepang yang ingin memasuki negaranya kala itu. Bagaimana dengan kita dalam menghadapi produk Cina? Hehehe. Tak bisa dipungkiri, saat ini kami juga nggak bisa membendung masuknya mainan-mainan dari Negeri Tiongkok ke keranjang mainan Sinnai... Tapi tak ada kata terlambat untuk berjuang menjadi lebih baik. #Cieh :)

Kembali ke playdough, menurut artikel dilaman sekolah123 mainan ini adalah salah satu permainan yang bisa membantu perkembangan otak, selain menyenangkan mainan ini juga bisa meningkatkan kemampuan sensorik, belajar tekstur, berfikir menciptakan sesuatu bentuk dan meningkatkan  imajinasi dan kreatifitas anak. 

Saat beraksi, berbagai jenis serangga dibuat oleh Sinnai dengan melihat buku referensi yang ada, seperti kepik, belalang, laba-laba, cacing dan satu lagi serangga 'rahasia'. Hehehe. Sepertinya bermain playdough ini cukup melelahkan namun selalu menyenangkan, buktinya Sinnai bermain ini hingga dua periode, yakni pagi hari dan sore hari.

Serangga imut-imut dari playdough
Proses kreasi

Dalam setahun terakhir, ini adalah kali ke-3 Sinnai meminta bermain playdough, terakhir lalu yang dibuatnya adalah binatang-binatang reptil seperti buaya, dinosaurus dan ular (sayang saya tidak sempat mendokumentasikan gambarnya). Nah karena baru sempat menulis tentang playdough, saya mau berbagi resep membuat playdough yang aman dan murah meriah :)

Bahan-bahannya super gampang, untuk 1 adonan:
1. 180 gr terigu
2. 110 gr garam
3. 60 ml minyak goreng
4. 125 ml air
5. Pewarna makanan

Cara Membuatnya :
Campur terigu dan garam sampai rata dalam mangkuk, tambahkan air dan minyak goreng sedikit demi sedikit sambil diaduk, uleni sampai lempung. Tambahkan pewarna sesuai selera sambil terus diuleni hingga rata.

Jadi dehhhh adonannya, semoga resepnya bisa bermanfaat ya :) Kabar-kabari kalo sudah jadi dunia serangga.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...